8 Oknum Polisi Pangkat Bripda Diduga Serang dan Aniaya Petugas Rumah Sakit di Medan, kini telah Ditangkap

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | RABU, 9 NOPEMBER 2022.

MEDAN, SUMATRA UTARA | Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda, menepati janjinya menangkap delapan (8) oknum anggota polisi, yang berpangkat Bripda, diduga telah melakukan penyerangan di Rumah Sakit Bandung, Rumah Sakit tersebut milik Bendahara PDI Perjuangan Sumatra Utara, Meriahta Sitepu atau Tutut.

Bacaan Lainnya

Saat ini, delapan (8) anggota Polisi berpangkat Bripda tersebut, masih dalam pemeriksaan penyidik Polrestabes Medan, menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi,bahwa” Propam Polda Sumut juga ikut memeriksa ke Delapan (8) oknum anggota Polisi berpangkat Bripda tersebut ,yang diduga menyerang Rs Bandung tersebut.

“Proses Propam sedang berjalan,” kata Hadi, pada Senin (7/11/2022).

Ia mengatakan, setelah kejadian viral tersebut penyidik dari Polrestabes Medan turut mengamankan CCTV yang ada di lokasi, sehingga didapatilah rekaman wajah para pelaku penyerangan tersebut.

Kronologis penyerangan Rumah Sakit Rs Bandung, yang diduga dilakukan oleh delapan (8) oknum anggota Polisi ,berpangkat Bripda tersebut bermula, pada Minggu (6/11/2022) Dini hari ,sekira Pukul 01:00 Wib. Saat itu, satu di antara pelaku bernama Bripda Tito I Tampubolon, diajak pacarnya yang bernama Debby Hutapea, untuk menenggak minuman keras di hiburan malam, H Five Jalan Abdullah Lubis, Medan.

Mendapat ajakan dari sang pacar, Bripda Tito ,kemudian menemui mahasiswi UNIMED tersebut di H Five, dan Tito pergi ke lokasi tanpa seizin Komandannya di Dit Samapta Polda Sumut.

Sesampainya di lokasi, setelah diantar oleh temannya yang bernama Andreas Pangaribuan, Tito lalu mabuk ditemani Debby, selain itu, ada juga dua (2) wanita lain bernama, Ayu J Tambunan dan Iten, kedua (2) perempuan tersebut statusnya masih mahasiswi dan masih berusia 20 Tahun.

Usai mabuk berat, mereka semua beranjak ke Hotel Oyo di Jalan Gajah Mada Medan, di sana Bripda Tito satu kamar dengan pacarnya Debby, sementara itu, Iten dan Ayu berada di kamar sebelah.

Lantaran Iten dan Ayu dalam kondisi mabuk, Tito kemudian mengunci pintu kamar Iten dan Ayu, merasa disekap, Ayu kemudian menghubungi temannya bernama Brema, yang merupakan security di Rumah Sakit Bandung, Brema pun mengajak rekannya yang lain bernama Wanda Winata,

Singkat cerita,setelah tiba di Hotel Oyo, Brema dan Wanda berusaha untuk membuka pintu Kamar, Dari sinilah terjadi keributan antara security Rumah Sakit Bandung tersebut dengan Tito, Keributan kemudian berlanjut ,hingga ke Rs Bandung,

Bripda Tito yang baru saja lulus sebagai polisi ,menghubungi teman-temannya satu lintingan, Mereka kemudian melakukan penyerangan ke Rumah Sakit Bandung, hingga security bernama Wanda Winata terluka parah akibat di pukuli, saat penyerangan terjadi, untungnya, seorang anggota polisi bernama Bripda Ikhsan Siregar sempat memamerkan baju dinasnya.

Dan dari sinilah, terungkap identitas masing-masing pelaku, setelah kejadian, para polisi baru jadi ini lantas membubarkan diri.

Adapun identitas polisi berpangkat Bripda yang sekarang diperiksa Propam karena melakukan penyerangan tersebut diantaranya, Bripda Tito I Tampubolon, Bripda M Fariz Alfasha Dalimunthe, Bripda Daniel Sitompul, Bripda Adil Sidabutar, Bripda Josua Hutagaol, Bripda Yogi Nainggolan, Bripda Abraham Pasaribu, Bripda Ikhsan Siregar, Bripda Ahmad Ridho Pohan, dan Bripda Patriot.

Terkait berita ini, belum ada penjelasan lebih lanjut siapa saja yang bakal dijadikan tersangka, sebab dalam kasus ini, satu diantara securiti RS Bandung terluka parah dianiaya.

Belum ada penjelasan juga mengenai sanksi apa yang akan diberikan kepada polisi baru yang sok jagoan ini, apakah hanya sanksi disiplin saja, atau sanksi pemecatan.

Sebab, merujuk dari informasi yang ada, selain mabuk-mabukan lari dari barak, pelaku utama juga patut diduga karena telah berupaya melakukan perbuatan zina dengan pacarnya.(Tutup)

NARASUMBER PEWARTA : TORO /DIEN . EDITOR RED : LIESNAEGA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan