Antusias Karyawan PLTU Barru Ikuti Sosialisasi Anggota DPRI-RI Hasnah Syak Bersama Mitra Kementnaker RI Di Bawasalo Desa Lampoko

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | BARRU – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Nasdem drg. Hj. Hasnah Syam bersama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menggelar sosialisasi program ketenagakerjaan yang digelar di lapangan futsal PLTU Barru, Desa Lampoko Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Selasa, (12/09/2023).

Ratusan peserta yang merupakan karyawan PLTU Barru antusias menghadiri kegiatan sosialisasi.

Hadir pada kegiatan ini, Ria Indrawan (Manager PLTU Barru), Kadis Tenaga Kerja Kab. Barru Yossi Febrisia, S. STP, M. Si, sebagai narasumber Sub Koordinator jejaring jabatan fungsional pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3 Kementerian Ketenagakerjaan Supriadi, S. KM, MM.

Hasnah Syam mengatakan kegiatan ini dalam rangka memberikan informasi wawasan dan pengetahuan kepada para karyawan tentang program maupun sistem K3 Kementerian Ketenagakerjaan.

“Tadi sudah dijelaskan oleh narasumber bahwa Kementerian Ketenagakerjaan mempunyai berbagai program, seperti program jaminan ketenagakerjaan, program jaminan pelatihan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan, program bantuan subsidi upah (BSU), program pasar kerja, terkait K3 dan berbagai program lainnya,” terang politisi asal daerah pemilihan Sulsel II ini.

Selain itu, Hasnah Syam berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan manfaat kepada para pekerja di PLTU utamanya terkait K3 yaitu Keselamatan kerja.

Sementara itu Sub Koordinator jejaring jabatan fungsional pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3 Kementerian Ketenagakerjaan Supriadi, S. KM, MM mengatakan dunia kerja saat ini terus mengalami transformasi digital yang begitu cepat. Begitu pun dengan pola hubungan kerja yang menjadi lebih fleksibel, seperti pola part-time, freelance, kemitraan, dan sebagainya.

Untuk itu, ia mengatakan perlunya strategi baru dalam upaya pelindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menghadapi tantangan dari pola hubungan kerja yang baru ini. Menurutnya, dibutuhkan strategi yang dapat menyesuaikan antara hubungan kerja dengan pengendalian terhadap potensi bahaya.

Ia mengatakan, sebelumnya potensi bahaya dihadapi pekerja di tempat kerja. Namun ke depannya, bahaya kerja juga mungkin terjadi di luar tempat kerja. Bisa di rumah, kafe, dan tempat umum lainnya.

“Untuk itu semua pihak termasuk para pengawas ketenagakerjaan harus bisa terus berkembang dan berinovasi untuk menjaga dinamika perubahan yang ada, agar tidak berdampak kepada kecelakaan dan ataupun penyakit akibat pekerjaan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat industri. Dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus dan berkesinambungan serta menjadikan K3 sebagai bagian dari budaya kerja, sehingga dapat mencegah kecelakaan kerja .

Narasumber : Humas PLTU Barru
Pewarta : Andri / Irsam Barru. Editor Red : Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan