JAKARTA | INFOINDONESIAINEWS.COM –
Aksi demonstrasi Diskualifikasi Paslon no 1 Cagub Sumsel, Herman Deru – Cik Ujang yang ketiga kalinya kembali digelar di Gedung Banwaslu RI. Demonstrasi yang digerakkan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) itu disebut untuk mencerminkan dugaan praktik politik uang yang terjadi pada Pilkada serentak 2024 di Sumatera Selatan. Aksi teaterikal bagi-bagi uang mewarnai aksi demonstrasi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) Jl. M.H. Thamrin No. 14, Menteng, Jakpus, pada Jumat (20/12/2024).
Menurut koordinator lapangan pada aksi tersebut, Januar Eka Nugraha menyebut bahwa aksi teaterikal dilakukan sebagai gambaran tercorengnya pesta demokrasi di Provinsi Sumatera Selatan.
“Wahai Bawaslu RI yang terhormat, kami berikan aksi teaterikal bagi-bagi uang untuk membuat anggota Bawaslu sadar bahwa perhelatan Pilkada di Sumatera Selatan perlu atensi khusus dan menindak terduga pelanggar Pilkada, yaitu dugaan penggunaan politik uang,” kata Januar Eka.
Eka juga menegaskan bahwa Pasangan calon Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 1 (Pertahana/HDCU), Herman Deru-Cik Ujang diduga kuat melakukan politik uang dan sudah dilaporkan, namun belum ada tindakan tegas untuk memberikan sanksi.
“Bawaslu harus segera diskualifikasi paslon HD-CU karena diduga telah melanggar Pasal 73 dan pasal 187A Undang-undang nomor 10 tahun 2016. Bawaslu harus tegas dan tidak boleh tebang pilih,” tegasnya.
Selanjutnya, Eka menyebut bahwa AMPD akan terus melakukan aksi berjilid-jilid jika Bawaslu RI belum juga merespons dugaan pelanggaran Pilkada oleh paslon HD-CU di Sumatera Selatan.
“Ini aksi Jilid tiga kami dan akan terus berlanjut sampai Bawaslu RI memberikan atensi pada laporan dugaan Pilkada di Bawaslu Sumsel terkait politik uang yang diduga dilakukan paslon HD-CU,” jelasnya.
“Suara rakyat adalah suara Tuhan, maka jangan kotori dengan tindakan tak fair dalam kontestasi Pilkada. Bawaslu harus selamatkan Demokrasi di Sumatera Selatan. Segera atau kami berikan reaksi bersama aksi demonstrasi yang lebih besar,” tandasnya.
NARASUMBER PEWARTA: RUDI. EDITOR RED : LIESNAEGHA.