infoindonesiainews.com | SENIN, 17 OKTOBER 2022.
GARUT, TAROGONG KALER | Saat ini di Garut terdapat kurang lebih 1,3 juta domba di mana hampir 30.000 domba memiliki kualitas sebagai domba ketangkasan. Domba ketangkasan ini memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.
“Nah ini gerakan kesana lah yang dilakukan oleh Pak Kapolres dan kita dukung dari sisi PMK nya. Jadi yang sudah bisa masuk itu adalah mereka yang sudah masuk itu adalah mereka yang sudah bebas PMK,” ungkapnya.
Hal itu diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan saat mendampingi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UKM RI), Teten Masduki dalam acara Penutupan Seni Ketangkasan Domba Garut Kapolres Cup Tahun 2022 yang dilaksanakan di Pamidangan Domba Anugerah, Lembah Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Minggu (16/10/2022).
Terkait hal itu pula, kini Kabupaten Garut telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pelestarian Domba Garut, yang akan disahkan pada tanggal 22 Oktober mendatang. Rudy menerangkan, pihaknya sudah memiliki kesepahaman dengan DPRD Garut bahwa domba Garut akan dipelihara baik dari sisi keaslian maupun kemurniannya.
“Karena ini sudah dijadikan dari SK Menteri Pertanian tahun 2017 bahwa Garut terutama masuknya di Kecamatan Leles sebagai tempat wilayah pembibitan domba ras Garut yang milik daripada Garut sendiri,” ujarnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan seni ketangkasan domba, Bupati Garut, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan baik Covid maupun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ia mengungkapkan, kegiatan seni ketangkasan domba ini sangat diperlukan mengingat masyarakat Garut sangat membutuhkan sarana untuk mempromosikan serta melestarikan domba Garut.
“Dan ini juga disatukan dengan kegiatan UKM (Usaha Kecil Menengah), Pak Kapolres dan didukung oleh Forkopimda menyelenggarakan ini dalam rangka meningkatkan kegairahan masyarakat di entitas domba disatukan dengan UKM,” ucapnya.
Sementara itu, Menkop UKM RI, Teten Masduki mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif dari Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono yang menyelenggarakan kontes ketangkasan domba ini. Ia mengungkapkan, seni budaya domba sudah menjadi salah satu kekuatan pariwisata maupun kekuatan ekonomi di Provinsi Jawa Barat.
“Jadi ini saya kira bagus karena sudah 2 tahun kan selama pandemi tidak ada kontes, dan hari ini kita membuka kembali kick off dan mudah-mudahan ini juga akan bisa terus berlangsung karena kita menyadari bahwa ini penanganan Covid Indonesia sudah paling berhasil termasuk dari 5 negara yang berhasil,” ungkapnya.
Menurutnya, kontes ketangkasan domba ini memiliki dampak yang sangat bagus, salah satunya yaitu untuk pemuliaan genetik domba itu sendiri, karena para penggemar domba nantinya akan terus memelihara keaslian atau pemuliaan genetik domba Garut.
“Yang kedua ini kan secara ekonomi event-event seperti ini kan menjadi ajang bagi petani untuk mempromosikan dombanya, saya kira banyak para penghobi domba yang berburu dombanya biasanya di event event seperti ini kontes-kontes seperti ini,” kata Teten.
Tak hanya pemuliaan genetik domba, Teten mengungkapkan bahwa pelaksanaan kontes ketangkasan domba ini akan menggerakan ekonomi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia.
“Kita kuartal 3 kemarin, bisa 5,44% itu karna konsumsi rumah tangga dan itu sebagian besar adalah produk UMKM. Kita harus terus pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus terus bekerja sama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Dan ini apalagi kita menghadapi tahun depan yang ekonominya akan menghadapi resesi dunia,” tandasnya.
Narasumber Pewarta : Mukrin News86. Editor Red : Liesnaega.