INFOINDONESIA – JAKARTA| Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Indonesia (DPP KNPI) lakukan dialog kebangsaan untuk pencerdasan anak bangsa dengan mengusung tema “OKP Kekaryaan Menyikapi Pemilu 2024” pada Kamis (9/3) di Jalan Rasuna Said, Gedung DPP KNPI, Jakarta Selatan.
Dalam dialog tersebut hadir Ketua Umum DPP KNPI Ilyas Indra, Neli Sadek Ketum DPP Wirakarya, Prasetyo Wibowo Sekjend Bakornas Fokusmaker, Safrin Yusuf Ketum DPP AMMDI, Ade Akbar Gadafi Ketum DPP AMSI dan Guntur Setiawan (Ketua OKK DPP KNPI).
Tema dialog ini mengusung soal pemilu 2024 yang mana waktunya tinggal sebentar lagi berbagai isu diluar turut dilemparkan ke publik dari penundaan pemilu, sistem tertutup atau sistem terbuka terbatas, bonus demografi khususnya Gen Z dan Y hingga memaksimalkan ruang udara dengan sosial media untuk ajang promosi menyampaikan ide dan gagasan di hadapan publik dan OKP Kekaryaan menegaskan sikapnya untuk mendukung Airlangga Hartarto Sebagai Calon Presiden pada pagelaran pemilu 2024.
Sebelum dialog dimulai Ketua Umum DPP KNPI Ilyas Indra memberikan Beasiswa disertai dengan MOU dengan OKP AMSI, AMDI, Fokus Maker dan Wirakarya dengan memberikan Beasiswa kepada puluhan anggota dengan kesepakatan yang dibuat.
Ilyas Indra (Ketua Umum DPP KNPI) mengatakan, pendidikan adalah salah satu cara untuk mencerdaskan anak bangsa akan tetapi pendidikan adalah cara terbaik dari semua cara yang ada.
Sekjend DPP Soksi ini terus mengurai Narasi isi dari Investor Change dengan memberikan spirit kepada para pemuda untuk terjun aktif dan berpartisipasi dipanggung politik nasional dan tidak delay. Karena menurutnya kekuasaan itu perlu direbut.
Lebih lanjut beliau menambahkan soal bonus demografi yang wajib dimaksimalkan karena gen z dan Y ditotal ada 170 juta jiwa dari total populasi jumlah penduduk Indonesia. Dan ditahun 2024 pemuda hari ini akan menentukan kemana nasib arah bangsa ini kedepan. Dan menurutnya parpol bukan lembaga negara akan tetapi Partai politik adalah instrumen negara.
Karenanya kumpulan Partai Politik itu yang di isi oleh para kader kader terbaiknya untuk mengeksekusi kemana arah bangsa ini berjalan, pungkasnya.
Safrin Yusuf (Ketua Umum AMMDI) mengatakan, berdasarkan data CSIS partisipasi Gen Z hanya 20%, menurutnya hal ini harus terus dikampanyekan bahwa politiklah yang menjadi instrumen kemajuan sebuah negara.
Disisi lain beliau menekankan pada teori peluru yang berkaitan dengan sosial media karena semakin deras peluru (Informasi) digaungkan di ruang udara maka makin banyak orang yang terpapar informasi tersebut. Dan hari ini pemerintah juga telah menggencarkan Entrepereneurship khususnya di pesantren pesantren dengan tujuan untuk mengembangkan mental wirausaha kepada para santri dan santriwati.
Disisi lain Waketum DPP KNPI menegaskan para santri harus memiliki perspektif islam yang berkemajuan, tidak kolot dan mampu mengikuti perkembangan zaman, ucapnya.
Akbar Ghadafi (Ketum DPP AMSI) punya perspektif, pemuda diharapkan jangan terlalu apatis dengan dunia politik. Karena di AMSI kita banyak merekrut. pemuda dibawah usia 30 tahun dan saya berharap pemuda mampu berfikir cerdas dan kritis.
Dia juga mengatakan media sosial adalah hal yang tidak bisa dihindari lagi karena dengan medsos kita bisa mengemas diri kita menjadi lebih baik di mata publik. Kita juga harus memaksimalkan bonus demografi khususnya kepada para generasi Y dan Z karena apatis tidaknya nya kita semua berarah ke politik, ujarnya.
Neil Sadik (Ketum DPP Wirakarya) lebih menekankan pada aspek sejarah dan motivasi, Bagaimana Sultan Hasanuddin Makassar sebagai sosok pemuda yang sangat ditakuti di massa nya yang dengan gigih melawan para kolinialisme.
Beliau juga mengatakan bahwa Tua adalah Kebijaksanaan dan Muda adalah simbol kekuatan maka dari itu kedua simbol tersebut harus bisa dikolaborasikan semaksimal mungkin, untuk indonesia menggapai Indonesia emas di tahun 2045.
Maka dari itu DPP Wirakarya menyatakan sikap sesuai hasil munas Partai Golkar kami mendukung Bapak Ir. Airlangga Hartarto Sebagai Calon Presiden RI tahun 2024, tegasnya.
Diakhir acara Prof. Dr. Ilyas Indra membagikan puluhan buku hasil karyanya kepada para Ketua Umum OKP Kekaryaan sebagai cindera mata akan hasil dan ide gagasan beliau sebagai putra bangsa. Diakhir diskusi dia tak bosan bosan menyinggung kembali soal Kemandirian politik karena fakta dilapangan politik itu perlu dana selain investasi tenaga dan waktu,” tutupnya.
NARASUMBER PEWARTA: ASW . EDITOR RED: LIESNAEGA.