INFOINDONESIAINEWS.COM | BENGKAYANG KALBAR – Bermula dari sebuah teguran soal pembakaran pelepah dahan sawit dan rumput kering di lokasi lahan perkebunan Megawati yang mana tidak jauh dari puskesmas yang terletak di Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya , kepulauan Kabupaten Bengkayang, yang selama ini masih sering terjadi klaim mengklaim dari pihak yang sengaja mencaplok dan membuat tidak nyaman keluarga Megawati, sebanyak lebih 10 orang pria dengan mengunakan parang menyerang abang kandung Megawati sodara Mawardi dengan bringas sambil mengucapkan kata kata ancaman pembunuhan yang terekam melalui hp video WhatsApp. Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu 9 November 2024 pagi hari jam 8:00 Wib.
Laporan ini diterima beberapa redaksi media online nasional dan lokal dari sodara Hendi Lotan selaku keluarga dari Megawati dan Mawardi,adanya kejadian ini sodara Mawardi mengalami luka sabetan sajam dan sodara Horianto alami benjolan di kepala terang Hendi lotan.
Saat ini Hendi mendampingi sodara Mawardi serat Horianto membuat laporan polisi sekaligus melakukan pisum terhadap kedua korban.
Prilaku premanisme seperti ini tidak bisa ditoleransi lagi sebab jelas sudah melakukan pemufakatan jahat untuk menghilangkan nyawa seseorang bersama-sama, maka penegak hukum harus tindak tegas sesuai hukum yang berlaku dan sesuai pidato Presiden Prabowo yang berkomitmen membasmi segala bentuk premanisme,” tegas Hendi Lotan.
Berdasarkan UU Pengancaman dengan senjata tajam (sajam) dapat dikenakan pasal 335 ayat (1) KUHP. Pasal ini mengatur tentang perbuatan tidak menyenangkan, yaitu memaksa orang lain untuk melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu dengan ancaman kekerasan.
Selain itu, membawa sajam juga melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Pelaku yang membawa sajam dapat dikenakan hukuman penjara hingga 10 tahun.
Pemukulan dan pembacokan dapat diancam dengan pidana penjara dan denda berdasarkan Pasal 351 KUHP dan Pasal 466 ayat (2) UU 1/2023 tentang KUHP:
Penganiayaan: Diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta.
Penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat: Diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.
Penganiayaan yang mengakibatkan mati: Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau pencarian: Diancam dengan pidana penjara paling lama 3 bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta.
Penganiayaan ringan: Perbuatan yang tidak menyebabkan korbannya mengalami luka atau menyebabkan korban tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.
Mewakili keluarga Hendi berharap Kapolda Kalbar Polres Bengkayang dan seluruh penegak hukum pemangku kebijakan segera tindak tegas para pelaku pengancaman dan pengeroyokan penyerangan terhadap keluarga nya yang sudah kesekian kali dilakukan oleh para pelaku dengan sengaja untuk membunuh keluarganya demi keadilan hukum dirinya juga minta bapak presiden Prabowo Kapolri segera tindak tegas para pelaku premanisme yang ada cetus Hendi.
Sumber : Hendi Lotan. Pewarta: Jono. Editor Red: LiesnaEgha.