Digitalisasi dan Kaderisasi Milenial Target LTM PBNU

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | JUM’AT, 30 SEPTEMBER 2022.

BOGOR, JABAR |Rakernas Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, meluncurkan 9 Program Utama (Prioritas) dalam masa khidmat 2022-2027 dalam Rakernas I LTM PBNU di Wisma Tugu Kementerian Agama, yang berlangsung pada tanggal 28-29 September 2022., di Bogor Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Program tersebut juga sudah menjadi bagian dari visi dan misi kepemimpinan Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf dalam memantapkan 1 Abad pengabdian NU dan bagaimana NU satu Abad ke depan. Kesembilan Program Utama tersebut adalah : Masjid Wasathiyah, Data Base dan Manajemen, Digitalisasi dan Inovasi, Masjid Bersih dan Sehat, Tata Infrastruktur dan Prasarana, Dakwah dan Pendidikan, Kemakmuran Masjid, dan Diplomasi Masjid.

Ketua LTM PBNU, KH Mansur Saerozi menuturkan, Indonesia dikenal dengan negeri Sejuta masjid. Lebih dari 75 persennya adalah masjid berbasis dan berhaluan nilai dan tradisi Nahdlatul Ulama, ucapnya kepada awak media, Kamis 29/09/2022.

Sementa itu Dr KH Ahmad Fahrur Rozi, menegaskan pentingnya Masjid-Masjid NU berperan aktif dalam memperkuat keislaman-kebangsaan, sehingga kepeloporan para muharrik masjid (Penggerak dan aktivis Masjid NU) dalam memakmurkan kehidupan umat dan bangsa.

“Sesuai dengan arahan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil dan seluruh jajaran yang sangat mendukung dan menitipkan pesan tentang pentingnya peran Masjid dalam ikut menata peradaban baru berdasarkan nilai, karakter dan tradisi Nahdlatul Ulama. Alhamdulillah, Rakernas dihadiri Ketua PBNU, Dr KH Ahmad Fahrurrozy, MA yang turut memberikan arahan sekaligus membuka acara,kata Dia.

Sekertaris LTM PBNU Munawar Fuad Noeh, Menjelaskan, Rekaernas juga, di isi sanbutan oleh Ketua LTM PBNU, KH Mansur Saerozi yang menyampaikan sambutannya sekaligus pembekalan bagaimana sukses membangun peradaban dan kemajuan untuk memakmurkan masjid dan bumiNya”, papar H Munawar Fuad Noeh, Sekretaris LTM PBNU.

Munawar Fuad melanjutkan, sebagaimana ditetapkan melalui Rakernas dan Konferensi Besar PBNU sebelumnya, terdapat 6 (enam) Program Strategis LTM PBNU untuk 5 tahun masa pengabdiannya. Yaitu : (1). Meningkatkan kualitas Penataan Sistem Tata Kelola Keorganisasian dan SDM secara komprehensif dan berbasis Digital; (2) Melanjutkan Konsolidasi Internal dan eksternal secara Struktural yang Aspiratif, Responsif, Produktif dan Adaptif; (3) Melanjutkan Program Strategis dan Berkesinambungan; (4) Mengembangkan kerjasama strategis dan inovasi-kreatifitas Program yang Responsif dan Adaptif terhadap kebutuhan dan harapan organisasi; (5) Globalisasi Peran Diplomasi Berbasis Masjid untuk Syiar Nilai Aswaja, Perdamaian dan Kemanusiaan; dan (6) Pemberdayaan Warga NU berbasis Masjid, jelas Munawar Fuad Noeh yang asli kelahiran Bekasi.

Pembukaan Rakernas ditandai dengan pemukulan bedug oleh Ketua PBNU, KH Dr Ahmad Fahrurozi, alias Gus Fahrur dan juga diisi dengan seminar Nasional bertema Optimalisasi Masjid sebagai Pusat Kebangkitan Ekonomi Umat Pascapandemi yang menghadirkan nara sumber dari Kementerian Agama dan BUMN-Pegadaian Persero. Rakernas tersebut ditujukan untuk memperkuat koordinasi, konsolidasi program kerja Lembaga Takmir Masjid NU dan memunculkan gagasan-gagasan baru bagaimana masjid NU menghadapi kondisi hari ini, ke depan, dan tantangan selanjutnya,.

Rakernas LTM PBNU diisi dengan tiga komisi meliputi Komisi Satu, Gerakan Muharrik Masjid (Kepeloporan Masjid) dan Gismas (Gerakan Infaq Shodaqoh Masjid), Komisi Dua, Program Strategis dan Utama, dan Komisi Dua, Membahas Rekomendasi. Ketua Komiosi II, H Hasan Sagala, selaku Ketua Komisi, merumuskan rekomendasi internal dan eksternal, antara lain, pentingnya pemanfataan digital secara lebih optimal dalam manajemen kemasjidan, kepeloporan pemuda dan remaja masjid dan penguatan moderasi beragama berbasis masjid. “LTM PBNU menaruh perhatian bagaimana program digitalisasi akan sangat bermanfaat dan efektif, termasuk kaderisasi Pemuda dan remaja masjid dibawah binaan LTM akan dibentuk di tiap provinsi dan cabang hingga di setiap masjid Nadhlatul Ulama”.
Secara internal manajemen LTM PBNU, menurut KH Makmun Al-Ayyubi, sekalu wakil Ketua LTM PBNU.

KH Idham Cholid selaku Ketua Panitia Pengarah mengharapkan adanya kolaborasi dan sinergi dalam arah, tujuan dan pelaksanaan program LTM NU di seluruh Indonesi. Demikian juga, Ketua panitia pelaksana Rapat Kerja Nasional LTM PBNU Wahyudin melaporkan kegiatan ini diikuti 16 LTM NU tingkat wilayah dan 93 LTM NU tingkat cabang. Selain itu hadir juga peninjau dari 28 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan 58 dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia, sehingga total peserta 190 orang.

“Melalui Rakernas I LTM PBNU, aspirasi dan pandangan Wilayah dan Cabang disampaikan untuk memperkuat harmoni dan penyelarasan program dari pusat sampai daerah. Termasuk program Pavorit berupa NUCar yang merupakan Gerakan Pelayanan Masjid yang multimanfaat, semuanya membutuhkan kerjasama diantara ekosistem masjid, juga dengan pemerintah pusat dan daerah, BUMN, BUMD maupun BUMDES, juga dengan korporasi dan lembaga yang dapat bekerjasama saling bermanfaat. Bahkan untuk program Diplomasi Masjid, LTM PBNU siap berinteraksi dengan masjid lintas negara dan benua, dalam mengembangkan Islam Moderat, kerja perdamaian dan kemanusian universal”, pungkas Munawar Fuad yang juga mantan Sekjend Gerakan Pemuda Ansor. (…)

NARASUMBER PEWARTA : S. SOEDHARMO. EDITOR RED : LIESNAEGA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan