infoindonesiainews.com | MINGGU, 20 NOVEMBER 2022.
MAKASSAR | Dosen Utama Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri Komisaris Besar Pol. Dr. Muhammad Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.H., M.M., mengatakan bahwa servant leadership atau kepemimpinan yang melayani menjadi alternatif gaya kepemimpinan saat ini.
Menurutnya, servant leadership yang telah ada sejak 30 tahun yang lalu itu, saat ini mencuat kembali karena dianggap lebih sesuai dengan tantangan jaman yang ada.
“Servent leadership sebenarnya muncul dari kejenuhan kepemimpinan model birokrasi, yang prosesnya sangat panjang dalam pengambilan keputusan,” ujar Arsal Sahban saat memberikan orasi Ilmiah pada acara Wisuda 236
Sarjana S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lasharan Jaya Makassar, di Aula Lasharan Garden, Kota Makassar, Sabtu (19/11/22).
Lanjut Arsal servant leadership adalah Solusi dan jalan terbaik untuk era disrupsi dan uncertainty baik dunia usaha maupun public services saat ini.
“Servant leadership didasarkan pada premis bahwa pemimpin yang paling mampu memotivasi pengikutnya adalah mereka yang paling tidak fokus pada pemuasan kebutuhan pribadi dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pengikutnya,” ujar Arsal lagi.
Kata Arsal, ketika seorang pemimpin menempatkan prioritas pada pemberian dukungan secara nyata dan emosional untuk membantu pengikutnya dalam mencapai potensi penuh mereka, maka mereka akan melihat pemimpin tersebut sebagai panutan, sehingga mereka menjadi loyal.
Akhirnya kata Arsal, para pengikut akan menjalankan apa yang ditugaskan dengan sukarela tanpa ada paksaan.
Doktor alumnus Universitas Pajajaran itu menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang melayani harus terbiasa mendengar, memahami apa yang menjadi kemauan staf atau masyarakat.
“Kalau kita terbiasa mendengar secara aktif, maka kita akan terbiasa berada pada posisi orang lain, kita jadi tahu apa butuhnya pengikut kita untuk mencapai potensi penuh mereka. tempatkan sejajar dengan staf supaya mereka tidak segan menyampaikan problemnya,” terangnya.
Arsal menegaskan bahwa intelektualitas pemimpin tidak menjadikannya secara mutlak akan diikuti oleh bawahannya ataupun masyarakat yang dipimpinnya.
“Perlu diketahui bahwa orang atau bawahan kita tidak terlalu peduli sepintar apa pimpinannya, sampai ia tahu seberapa besar pimpinannya peduli dan mau membantunya,” jelas Arsal dalam orasi ilmiahnya.
Untuk diketahui Servant Leadership diperkenalkan pertama kali oleh Robert K Greenleaf pada tahun 1970 dan terus dikembangkan oleh muridnya yang bernama Larry C Spear.
Narasumber : Jamal IiNews Makassar. Editor Red : Liesnaega.