Gibran Rakabuming Menjaga Jati Diri Bangsa Tampil dengan Setelan Batik

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | MINGGU, 1 JANUARI 2023.

UEA | Gibran Rakabuming Raka tampil dengan setelan batik dan jaget gaul, saat berhadapan dengan Presiden UEA Muhamad bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Selaku Wali Kota Surakarta dia tak pakai jas yang kebarat baratan atau pakai baju gamis ke Arab-araban untuk mengambil hati tuan rumah.

Bacaan Lainnya

Tak harus meniru niru Arab untuk menyenangkan hati orang dan penguasa di jazirah Arab. Padahal Walikota Solo itu dalam proses penerimaan dana hibah ratusan miliar rupiah.

Pelajaran penting dari peristiwa ini, para penguasa di jazirah Arab kini tidak memandang negeri Indonesia dari sisi keArab-arabannya, keIslamannya, melainkan kerjasama memajukan dunia, mensejahterakan umat – sebagaimana yang kelirukan pendakwah selama ini; seolah olah hanya dengan cara mengaArab-Arabkan diri akan mendapat keberkahan dan rezeki dunia akhirat.

Gibran melawat ke jazirah Arab kali ini dalam rangka memproses pencairan dana hibah sebesar 15 juta dollar AS atau sekitar Rp 236 miliar dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

Sebagaimana UEA yang kini menjadi negara yang moderat, di Jazirah Arab, Kota Surakarta di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka juga menjadi kota yang maju dan terbuka.

Sepanjang Desember 2023 ini, semarak Natal mewarnai jalan protokol dan jalan raya di kota yang juga menjadi basis Islam Radikal itu, khususnya Pesantren Ngruki. Kebhinekaan dan identitas lokal dirawat dimeriahkan, sebagai aset budaya bangsa.

Tuhan Yang Maha Esa adalah tuhan bagi semua, warga Arab, Eropa, Amerika, Australia, Afrika dan juga orang Tuhan bagi orang Islam dan orang Kristen, tuhan bagi orang Arab dan orang Jawa. Apa pun agama, suku, ras dan budaya yang melatarbelakanginya.

Gibran Rakabuming Raka saat ini sedang berada di Uni Emirat Arab (UEA). Dia berangkat pada 25 Desember 2022 lalu, dan akan berada di sana hingga malam tahun baru, dengan izin yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Penerimaan dana hibah untuk Pemkot Solo dengan nilai fantastis itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Presiden UEA Muhamad bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan Presiden Jokowi saat meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Dana hibah itu, menurut Gibran, rencananya untuk menangani berbagai persoalan di Kota Solo, seperti penanganan kemiskinan dan mengatasi berbagai masalah di Kota Solo.

“Timbal balik tidak ada. Namanya hibah gak berharap apa-apa,” ungkap Gibran, dikutip dari media, Jumat (30/12/2022).
Dana hibah dari Pemerintah UEA itu nantinya bisa digunakan untuk mengatasi sejumlah persoalan di Kota Solo, termasuk memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH), untuk bantuan sosial, pembangunan Pasar Tanggulsari beserta pasar daruratnya, peningkatkan kualitas jalan lingkungan.

Selain itu daftar alokasi dana hibah itu juga menyasar rehabilitasi rumah tidak layah huni (RTLH) dan penataaan Baluwarti, lanjutan pembangunan GOR indor, nutrisi ibu hamil risiko stunting, nutrisi baduta (balita bawah dua tahun (stunting), bantuan fasilitas IT dinas pendidikan dan penataan Ngemplak – Tirtonadi.

Dana itu pun akan dimanfaatkan untuk memperbaiki dan mengoptimalkan infrastruktur yang ada di Solo.

Dengan begitu, kawasan kumuh di Kota Solo diharapkan bisa berkurang dibandingkan sebelumnya. “Kumuhnya benar-benar nol,” ujar Gibran.

Menanggapi kontroversi keharusan melapor ke Pemerintah Pusat, Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa mengatakan, bahwa penerimaan dana hibah tetap melalui mekanisme sesuai yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri Dan Penerimaan Hibah.

“Ada regulasinya. Nanti regulasinya negara. Dari negara ke negara. Tidak bisa dari negara langsung sub ke Pemda. Tetapi yang penting MoU. Setelah MoU, Menlunya bagaimana? Setelah dari Kemenlu mesti ke Kas Negara atau Kementerian Keuangan baru nanti digelontorkan ke Pemda,” kata Teguh, Kamis (29/12/2022).

Dengan semangat ayahandanya, Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming penuh percaya diri membawa nama bangsa Indonesia, tegak menghadapi penguasa negara kaya raya yang selama ini diberkahi rezeki minyak berlimpah dan sedia berbagi untuk saudaranya di Nusantara ini. ***

Narasumber :Supriyanto Martosuwito. Pewarta : Bagus. Editor Red : Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan