infoindonesiainews.com | JAKARTA – Memang bikin gempar saja partai bocil yang satu ini. Baru kemarin dulu bikin heboh dengan masuknya Kaesang ke PSI, kartu anggotanya pun segede gaban. Sekarang jadi ketua umum (ketum), dan… bikin gempar lagi dunia persilatan para buzzer politik.
Isu dinasti politiklah (atau politik dinasti ya?) lalu isu partai otoriter digoreng para haters, tambah kecap plus micin secukupnya. Walau para lovers hanya mengamati dan tersenyum saja. Geli dengan kelakuan mereka yang blingsatan, katanya mereka sebenarnya “ketakutan” alias “gentar” dengan ulah partai non-parlemen ini.
Para haters yang merupakan “jubir parpol tua” dan parpol yang tidak pernah ganti ketum itu sibuk mengarang bebas dan menyebar hoaks. Segera setelah perhelatan Partai Sianak Ingusan yang baru saja ganti ketum lagi ini segera mereka bikin cerita soal partai otoriter. Ini penting agar praktek otoritariansime di parpolnya sendiri terdeviasi.
Sebelum-sebelumnya juga PSI selalu membetot perhatian publik. Didanai Cendana lah, pengkhianat lah, dan banyak fitnah lainnya. Aneh ya, tapi seru juga sih.
Tanpa kehadiran PSI blantika perpolitikan di Indonesia kayaknya monoton, alias datar-datar saja. Ya biasa, paling-paling soal korupsi beberapa triliun, lalu jadi kepala berita sebentar, lalu DPR-nya bisu, dan selesai… atau dianggap selesai.
Tapi PSI ini memang keterlaluan, sampai sekarang masih repot sendiri dengan soal korupsi 80% dari nilai proyek BTS. Padahal semua parpol lain sudah “bagus-bagus” bersikap “tenang” dan menyerahkan kasusnya pada aparat hukum, dan sebisa mungkin kasusnya diselesaikan secara “kekeluargaan”. Coba lihat BAP, berapa ratus milyar yang mengalir ke parlemen dan instansi penegak hukum.
Bukankah segalanya bisa diselesaikan secara “musyawarah mufakat”? Ini khan jalan kita yang pancasilais sejati? Begitu kata para koruptor yang nyaleg lagi. Dan diiyakan oleh para koruptor yang belum tertangkap KPK atau Kejaksaan. Mereka yang masih gagah berceramah soal kesejahteraan rakyat.
Tapi ketum PSI yang baru, Bro K, malah lantang bilang soal ‘jalan ninja’ yang bakal ditempuh PSI ke depan!
Ini apa lagi sih? Lha wong selama ini PSI sudah bikin para politisi tua itu kerepotan (tapi pura-pura tenang). Biarlah para buzzer yang bekerja di lapangan. Mereka khan bisa mengarang bebas, bahkan banyak yang tinggal mem-forward doang, kerja gampang. Sementara para politisi korup itu boleh tampil cool dan bisa bilang “kami sedang fokus soal pencapresan dan pileg 2024”.
Mereka yang progresif dan muak dengan pidato soal kesejahteraan yang cuma rangkaian kata-kata di visi-misi partai, menyimak kata-kata Bro K, dengan cermat dan hati yang jujur.
Bukan membalas segala cacian dan fitnah dengan cacian dan fitnah juga, itu malah bisa membuat dunia politik kita tambah gelap, bahkan semakin menjijikan.
Tapi mari menyalakan lilin, dengan begitu kita bisa menerangi sekeliling kita. Tetap bergembira dan membawa kesukariaan dalam berpolitik, di tengah dunia nyinyir dan penuh kepalsuan.
Tak perlu tegang, santai dan santuy saja. Pak Jokowi selama ini difitnah PKI, plonga-plongo, bajingan-tolol, antek-cina, ijazah-palsu, dan lain sebagainya ya santai dan santuy saja. Malah tingkat kepuasan rakyat terhadap kepemimpinannya yang 80% lebih itu adalah yang tertinggi di dunia. Bukti apa lagi yang bisa kita sangkal.
Bro K dan PSI bertekad menjadikan politik sebagai sumber kebaikan dan kesejahteraan, terinspirasi dari Pak Jokowi. Rupanya ini jalan ninja yang bikin gerah politisi korup.
Narasumber Pewarta: Andre Vincent Wenas,MM,MBA. Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta. Editor Red: Liesnaega.