infoindonesiainews.com | GUNUNG SITOLI – Yang sudah terbuka dan maju berfikirnya, mesti bicara, bernarasi, bercerita, baik melalaui tulisan maupun video.
Agar menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain yang membaca dan mendengarkannya. Supaya yang lain menjadi cerdas, tumbuh dan berkembang.
Harapannya, mereka juga bisa berubah dari segala hal seperti Anda. Sukses dalam ilmu, karir, harta dan secara sosial.
Terbuka mata mereka untuk kemajuan, sadar fikirannya untuk melakukan perubahan, dan menghadirkan pola hidup, kebiasaan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat menuju pada kesuksesan.
Sehingga dimasa yang akan datang, kehidupan mereka jauh lebih baik, dan masa depan anak-anaknya akan lebih sukses, sejahtera dan bahagia.
Sebaliknya mereka meninggalkan sikap pesimis, pasrah, putus asa, banyak mengeluh, beralasan pada nasib, dan berbagai pembenaran lainnya, yang seakan-akan itu benar.
Apa lagi menyalahkan dan mengatas namakan Tuhan. Ini sudah takdir, Tuhan pula yang menentukan.
Padahal Tuhan itu Maha Kaya, Tuhan beri apa yang Kita mau dan minta. Karena Tuhan sesuai prasangka hamba-Nya.
Jika Anda berfikir pasti bisa Kaya, Tuhan akan berikan Anda kekayaan yang bersumber dari segala arah.
Karena Tuhan tidak menciptakan ke Miskinan dan kebodohan. Semua sudah Tuhan siapkan segalanya.
Mulai dari kesempuraan tubuh dan otak Anda yang jenius diciptakan Tuhan, hingga segala sumber daya yang berlimpah disediakan, untuk Anda meraih kemakmuran.
Menyampaikan alasan yang banyak, padahal ikhtiarnya dan kerja kerasnya belum maksimal, tapi merasa sudah berjuang 100 %.
Kemampuan ilmunya tidak terus ditambah, dengan belajar formal maupun non formal, seperti ikut training, baca buku.
Namun merasa pintar, hebat dan tau segalanya. Sombong maksimal.
Orang semacam ini lah yang selalu melihat orang lain dari sudut negatif, mencari-cari kesalahan, buruk sangka, busuk hati dan menutup mata pada kemajuan.
Dan ini penyebab utama yang membuat seseorang tidak berhasil, dan selalu gagal dalam kehidupannya.
Merubah ini, tentu butuh proses, dan tidak mudah. Kembali pada diri masing-masing. Biangnya adalah kebodohan dan kemalasan.
Itulah sebabnya, kenapa pemerintah sendiri dari tahun ketahun, sulit mengurangi kemiskinan ini, apalagi menghilangkannya.
Mari belajar dari kesuksesan orang lain, baca bukunya, serap energinya, dan laksanakan nasehat-nasehatnya.
Pengalaman hidup orang yang sudah berhasil, dan dia membagikan kepada Anda adalah sesuatu yang tak ternilai, tentu bagi orang yang berfikir dan menggunakan akalnya.
Seperti di foto ini, saya sedang belajar kepada Bang ilham mendrofa.
Narasumber Pewarta : A1 Dari Arro Zebua PPWI Gunungsitoli. Editor Red: Liesnaega.