INFOINDONESIA – JAKARTA| Menghadapi pesta demokrasi jelang pemilu 2024 sangat penting bagi kita semua, seluruh rakyat indonesia untuk belajar dari setiap perjalanan sejarah bangsa ini agar indonesia di tahun 2024 tidak memiliki pemimpin yang salah yang hanya akan mengubur bangsa ini ke lubang yang sangat dalam.
Peristiwa demi peristiwa telah kita lalui dimulai sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini berdiri hingga sampai sekarang ini. Rasa-rasanya, akan menjadi sebuah amat sangat menyesal jika negara kita tercinta ini akan terus dihantui sebuah ancaman perpecahan yang (jangan sampai terjadi) hingga akhirnya Indonesia menjadi bubar.
Kita ingin mengajak seluruh komponen bangsa ini merenungi sedikit tentang pentingnya sebuah persatuan dengan tidak mengulang kejadian saat kebencian antar anak bangsa ini terjadi saat Pemilu 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 sampai Pemilu 2019. Dimana ketiga pemilihan tersebut di isi dengan tokoh yang sama seperti Jokowi, Prabowo, Anies dan Ganjar.
Kebencian itu tidak hanya terjadi pada persoalan pilihan politik yang ditujukan pada figur. Tapi terus berkembang hingga ke persoalan SARA. Dan itu terus berkembang hingga sampai ke persoalan sepak bola seperti sekarang ini.
Pada situasi itu, saya rasa sudah tidak mungkin lagi dibiarkan. Kita tidak ingin kepentingan politik yang merujuk pada kekuasaan ini membunuh negeri tercinta ini yang telah susah payah selama ratusan tahun diperjuangkan oleh para pendahulu kita hingga akhirnya indonesia bisa bersatu dan merdeka. Rasanya itu pahit dan sesak jika benar akan terjadi !
Pada Pemilu 2024 nanti. Sudah saatnya kita seluruh komponen bangsa ini bersuara dengan lantang bahwa Indonesia butuh kepemimpinan alternatif demi menyelamatkan bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan. Karena itu merupakan mimpi buruk bagi anak dan cucu kita di kemudian hari. .
Merujuk soal kepemimpinan nasional di tahun 2024. Nama Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menurut saya sangat tepat jika dianggap sebagai pemimpin yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari berbagai ancaman.
Bahkan, nama Andika juga sempat ramai diperbincangkan pada bursa Calon Presiden tahun 2024. Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang dihelat pada Juni 2022 lalu, Jenderal Andika menjadi salah satu kandidat Capres yang akan diusung oleh partai yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut.
Dukungan yang begitu besar dari masyarakat kepada Andika tidak lahir dari ruang kosong. Masuknya nama Andika sebagai salah satu Capres memiliki alasan yang logis. Sejumlah pengamat politik bahkan menilai mantan Panglima TNI itu sebagai pemimpin yang mampu menjawab tantangan nasional dan juga internasional di tengah ancaman berbagai konflik.
Sejak menjadi Panglima TNI, Andika dikenal sebagai Jenderal visioner, inovatif dan juga humanis. Salah satu kebijakannya yang paling impresif dan humanis adalah ketika dirinya mempersilakan anak keturunan PKI dapat mengikuti seleksi calon prajurit TNI.
Bagi Andika, semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak boleh ada pengecualian atau diskriminasi yang didasari Suku, Agama, Ras atau Antar Golongan (SARA).
Sosok Andika juga dinilai sebagai figur bangsa yang tepat dan mumpuni dalam mengayomi berbagai elemen masyarakat. Dalam berbagai survei, mantan KSAD itu memang tidak setinggi Ganjar, Prabowo dan Anies. Tapi kepemimpinan beliau jika dirujuk pada rekam jejaknya tidak kalah dari ketiga tokoh tersebut.
Bahkan tidak sedikit pengamat yang mengaku optimis bahwa dalam beberapa bulan ke depan elektabilitas sang Jenderal tersebut akan melejit terlebih lagi jika beliau berani mendeklarasikan diri sebagai capres di tahun 2024. Mungkin dukungan dari masyarakat akan tidak terbendung lantaran rindu dengan sosok pemimpin berlatar belakang militer yang tegas dan berwibawa.
Selain itu, prediksi menanjaknya elektabilitas Andika di sisi lain tentu miliki sebab. Khusus di mata Milenial atau anak muda, Andika dianggap sebagai pemimpin yang bersih dan berintegritas. Soal rekam jejaknya sebagai militer juga terbilang sangat mulus dan jauh dari persoalan hukum.
Dalam segi komunikasi publik, Andika juga menjadi satu-satunya sosok yang mampu berkomunikasi dengan bahasa dan selera milenial. Hal itu terbukti dari jutaan follower aktif yang memberi komentar dan juga like pada setiap postingan di akun-akun media sosial yang dimilikinya.
Berangkat dari hal itu saya berkeyakinan mengapa Andika begitu digandrungi oleh kaum milenial. Selain gagah secara perawakan, kecerdasan, wibawa dan ketegasannya selama berkarier di TNI menjadikan dirinya begitu dikagumi dan disegani masyarakat. Tipikal pemimpin tangguh seperti inilah yang sangat diharapkan oleh bangsa dan negara.
Saya berharap, dalam Pilpres 2024 nanti, tidak lagi terjadi partisi-partisi antar pendukung Paslon sebagaimana yang dipertontonkan dalam Pilpres 2019. Kita ingat dan juga trauma dengan stereotipe cebong dan kadrun. Dua istilah negatif itulah yang akhirnya memicu polarisasi sosial yang sangat merugikan kita semua.
Selain itu, saya juga berharap menjelang tahun politik 2024, kita semua dapat bekerjasama dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Kita tidak lagi terjebak dalam kubangan politik identitas dan polarisasi sosial dan politik. Karena kita sadar, perseteruan antar pendukung capres baik di media sosial maupun di dunia nyata, telah merusak persaudaraan kita sebagai anak bangsa.
Saatnya Indonesia mengembalikan kejayaannya. Bangkit dan bersatu menuju Indonesia yang perkasa.
Salam Persatuan !
Narasumber Penulis Oleh : Adi Kurniawan
Ketua Umum Pimpinan Nasional
Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia. Pewarta: Adi Kurniawan. Editor Red: Liesnaega.