INFOINDONESIAINEWS.COM |
WAMENA – Pada tanggal 15 Desember 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan resmi menetapkan pasangan calon nomor urut 1, John Tabo dan Ones Pahabol (Jones), sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Papua Pegunungan. Pasangan ini unggul dengan perolehan 720.925 suara, mengungguli pasangan calon nomor urut 2, Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (Befa-Natan), yang memperoleh 564.280 suara.
Ketua Gerakan Rakyat Cinta (Gercin) Indonesia DPD Papua Pegunungan, Baiter Bingga Wenda, menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan John Tabo dan Ones Pahabol atas kemenangan bersejarah ini. Menurutnya, kemenangan ini merupakan wujud dari suara rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat yang terealisasi melalui sistem noken—sebuah mekanisme demokrasi berbasis kesepakatan adat khas Papua.
“Sistem noken mencerminkan kearifan lokal dan semangat kebersamaan yang menghormati budaya masyarakat Papua. Kesepakatan bersama yang melibatkan tokoh adat, gereja, perempuan, dan pemuda dari 46 distrik dan 541 kampung di Provinsi Papua Pegunungan menjadi landasan kuat bagi terpilihnya pasangan John Tabo dan Ones Pahabol sebagai pemimpin pertama provinsi baru ini,” ungkap Baiter Bingga Wenda.
Terpilihnya John Tabo dan Ones Pahabol menjadi tonggak sejarah baru bagi Provinsi Papua Pegunungan, yang terdiri dari 8 kabupaten/kota. Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan demokrasi berbasis adat, tetapi juga menjadi langkah awal menuju pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Baiter Bingga Wenda juga mengimbau seluruh masyarakat Papua Pegunungan untuk tetap menjaga kondusivitas dan menghormati hasil keputusan KPU. “Mari kita dukung kepemimpinan mereka untuk membawa Papua Pegunungan menuju kemajuan yang berlandaskan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal,” tutupnya.
Semoga kepemimpinan John Tabo dan Ones Pahabol menjadi berkat bagi seluruh masyarakat Papua Pegunungan dan memberikan perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik.
Narasumber Pewarta: Rudolf-Tim. Editor Red: Egha.
