Kajian Pakar Psikologi: Kebiasaan Penulis dan Jurnalis yang Kurang Tidur Malam

  • Whatsapp

INFOINDONESIAINEWS.COM |OPINI – Penulis dan jurnalis seringkali memiliki pola kerja yang tidak teratur, terutama saat menghadapi tenggat waktu atau meliput berita penting. Kebiasaan ini, meskipun sering dianggap sebagai bagian dari profesionalisme, memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik. Berikut adalah kajian berdasarkan sudut pandang psikologi mengenai kebiasaan tersebut:

1. *Faktor Penyebab Kurang Tidur*

*Tuntutan Kreativitas dan Produktivitas Tinggi*
Menulis memerlukan konsentrasi dan kreativitas yang optimal. Banyak penulis merasa lebih produktif pada malam hari karena suasana lebih tenang dan minim gangguan.

*Tenggat Waktu yang Ketat*
Jurnalis sering harus menyelesaikan laporan dalam waktu singkat, menyebabkan mereka begadang.

*Overthinking dan Stres*
Pikiran yang terus-menerus aktif untuk merangkai ide atau menganalisis berita dapat membuat penulis sulit tidur.

2. *Dampak Kurang Tidur pada Penulis dan Jurnalis*

*Gangguan Kognitif*
Kekurangan tidur memengaruhi kemampuan berpikir jernih, membuat seseorang sulit menyusun kalimat atau menganalisis situasi secara kritis.

*Kesehatan Mental*
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan erat dengan meningkatnya risiko depresi, kecemasan, dan burnout. Penulis yang kurang tidur juga cenderung merasa kehilangan motivasi.

*Penurunan Kreativitas*
Tidur membantu otak memproses informasi dan memunculkan ide baru. Kurangnya tidur menghambat proses ini, membuat karya yang dihasilkan cenderung kurang segar.

#Masalah Kesehatan Fisik*
Kurang tidur meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung. Pada jurnalis yang sering bekerja di lapangan, ini dapat memperparah kelelahan fisik.

3. *Tips Mengatasi Kebiasaan Kurang Tidur*

Tetapkan Jadwal Kerja yang Teratur
Cobalah untuk bekerja pada waktu yang sama setiap hari dan hindari begadang kecuali sangat diperlukan.

Manfaatkan Teknik Manajemen Waktu
Bagi tugas menjadi bagian kecil dan gunakan teknik seperti Pomodoro untuk meningkatkan produktivitas tanpa harus begadang.

Gunakan Waktu Tidur Siang Secara Bijak
Tidur siang singkat (20-30 menit) dapat membantu memulihkan energi.

Latihan Relaksasi Sebelum Tidur
Meditasi, pernapasan dalam, atau membaca sesuatu yang santai dapat membantu menenangkan pikiran.

Prioritaskan Kesehatan Mental
Jika beban kerja terlalu berat, bicarakan dengan editor atau kolega untuk mengatur ulang prioritas.

4. *Perspektif Psikologi Positif*

Walaupun kurang tidur memiliki dampak negatif, banyak penulis dan jurnalis juga merasa bahwa tekanan ini memicu adrenalin dan menghasilkan karya terbaik mereka. Namun, psikolog merekomendasikan keseimbangan. Kesuksesan dalam karier penulisan tidak seharusnya mengorbankan kesehatan mental dan fisik jangka panjang.

Penulis dan jurnalis dapat mencapai hasil yang sama baiknya dengan pola kerja yang lebih teratur dan tidur cukup. Kombinasi antara manajemen waktu yang baik, dukungan sosial, dan kesadaran akan pentingnya kesehatan bisa membantu mengubah kebiasaan ini.

Kebiasaan kurang tidur pada penulis dan jurnalis memang sering terjadi, tetapi perlu diatasi untuk menjaga kualitas hidup dan karya. Dengan pendekatan yang tepat, mereka tetap bisa produktif tanpa mengorbankan kesehatan.

Penulis adalah seorang kuli Tinta PPWI “Ayam Jantan dari Timur”

NARASUMBER PEWARTA : SYARF AL DHIN. EDITOR RED: EGHA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan