INFOINDONESIAINEWS.COM | BANDUNG BARAT, JABAR – Berbagai
Upaya untuk menciptakan lingkungan bersih di masyarakat,telah dilakukan , yang mempunyai pemikiran waras akan menghargai para petugas sampah. Dimana Mereka berjuang dengan berbagai macam kendala yang bisa mengakibatkan penyakit bagi para petugas sampah itu sendiri.
Upaya-upaya Pemerintah seharusnya dilakukan,untuk meningkatkan kesejahteraan para petugas sampah yang dianggap sepele, dan perhatian Pemerintah ini sangatlah dibutuhkan para Petugas Sampah di lapangan,”ungkap Tatang dan Rukman Djarot, yang kesehariannya bekerja sebagai Petugas penarik sampah untuk menafkahi keluarganya.
Secara umum masyarakat hanya melihat dan menganggap remeh pekerjaan mulia tersebut, pada umumnya Sampah-sampah kering dan basah biasanya hanya ditimbun atau dibakar saja.
Dan sebagian lagi ada yang memanfaatkan Sampah dengan cara memilahnya, sampah yang berkualitas dikumpulkan untuk dijual dan didaur ulang, akan tetapi untuk sampah basah dibiarkan begitu saja, dan menggunung ditempat sembarangan begitu saja.
Menurut salahsatu petugas pengangkut sampah yang bekerja di UPT Bandung Barat, bernama Tatang menyampaikan keluhannya, bahwa ” Kami seringkali mendapatkan cacian Warga bila Sampah menumpuk belum terangkut, sedangkan kapasitas armada Kami terbatas, hingga kadang dipaksakan melebihi kapasitas daya angkut, karena desakan Warga, akibatnya Kami sering mendapatkan teguran dari pihak-pihak terkait, karena kelebihan muatan yang dapat berdampak kena sanksi tilang karenanya,” keluhnya.
Kemudian, kadang seringkali Kami mendapatkan cacian, makian, serta hinaan terlontar pada para petugas akibat Dumtruk pengangkut sampah, hanya karena kendaraannya membawa bau busuk yang menyengat sepanjang perjalanan ke TPA ,” ungkapnya salahsatu Sopir UPT Bandung Barat kepada awak media.
Tatang menyampaikan juga ,bahwa pekerjaannya ini sangatlah berat, banyak kendala yang harus dilaluinya, namun Ia menjalani dengan ikhlas, dan selalu tetap bersyukur,” dengan mata berkaca kaca.
Uraian dari pekerjaan Petugas Armada Sampah yang banyak mengandung resiko dan kecelakaan akibat lingkungan kerja yang tidak terpantau dan terjaga dari sisi Keselamatan dan Kesehatan kerja meningkatkan risiko besar menimbulkan Fataliti atau kematian dan timbulnya Penyakit Akibat lingkungan pekerjaan nya.
Serta, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang merupakan tempat kerja bagi sebagian masyarakat. Masyarakat yang bekerja di TPA umumnya berprofesi sebagai pekerja informal pada umumnya yang dikenal dengan pemulung atau pengumpul barang-barang bekas yang dirasa masih dapat di daur ulang (plastik, kertas, kayu, besi dll).
Selain pekerja informal terdapat pekerja sektor formal yakni petugas Dinas Pekerjaan Umum yang di berikan tugas untuk mengelola sampah-sampah tersebut.
Kita bicara dari sisi Keselamatan dan Kesehatan kerja. Semua pekerja harus memiliki pelindung diri yang baik. Banyak Petugas Sampah yang pasal awal mula bekerja di TPA merasa tidak nyaman terutama dengan bau menyolok yang di timbulkan. Sering kali para petugas kebersihan tersebut apabila ditanyakan mengenai keadaannya tersebut petugas sampah selalu berpendapat “sudah biasa dan sudah kebal”.
Padahal dari kalimat tersebut sudah menandakan bahwa terjadi perubahan sistem tubuh kearah negatif. Syaraf organ dan otak mencoba mentolerir keadaannya tersebut dengan cara melakukan adaptasi demi kebutuhan menafkahi keluarganya.
Namun tidak disadari bahwa kegiatan yang terakumulasi setiap hari pada keadaan lingkungan kerja yang buruk, besar kemungkinan akan mempengaruhi kesehatan.
Kesehatan yang buruk memiliki dampak besar, menurunkan angka kesehatan, meningkatkan angka morbiditas dan morbilitas.
Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa para Petugas di TPA sering mengalami gangguan pencernaan akibat personal hygine yang buruk, serta tidak adanya perhatian yang cukup bagi para petugas sampah ini. Selain hal itu banyak kasus terkaitan penyakit kulit dan gangguan indra penciuman atau bau.
Harapan petugas sampah tidak lebih hanya ingin mendapatkan pengakuan dan menghargai tugasnya, bahwa tanpa Mereka lingkungan akan menjadi kotor dan tidak nyaman terutama resiko dan dampaknya, untuk itu Kami berharap Warga masyarakat dapat membantu Kami untuk selalu menjaga kebersihan yang dimulai dari lingkungannya sendiri,”pungkasnya.
Narasumber Pewarta: Aris IiNews Jabar. Editor Red: Egha.















