**Luwu Timur | Sulawesi Selatan** – Koalisi Pemuda Mahasiswa Keadilan (KPMK) memberikan tanggapan resmi mengenai masalah yang dihadapi warga Desa Rante Mario terkait Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Program ini, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, bertujuan untuk menyediakan akses air bersih di wilayah perdesaan dan pinggiran kota. Namun, proyek PAMSIMAS untuk Tahun Anggaran 2021 di Desa Rante Mario, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, dikeluhkan warga karena tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Warga desa mengeluhkan bahwa meskipun mereka telah membayar kontribusi sebesar Rp200 ribu untuk pemasangan sistem air bersih, fasilitas tersebut tidak beroperasi dengan baik. Akibatnya, sejumlah warga yang tidak ingin disebutkan namanya merasa dirugikan dan menyuarakan ketidakpuasan mereka.
Sabriadi, perwakilan dari KPMK, mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan kondisi ini dan menegaskan perlunya tindakan segera dari pihak berwenang untuk memperbaiki sistem PAMSIMAS di desa tersebut. Senin, (29/07/2024)
“Kami mendesak agar pihak terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek ini dan memastikan bahwa dana yang telah dibayarkan digunakan dengan transparan dan efektif,” ujar Sabriadi.
Wawan, seorang tokoh pemuda di Desa Rante Mario, juga mengungkapkan ketidakpuasannya. Ia menegaskan bahwa masalah ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal akses air bersih.
“Kami tidak hanya merasa kecewa, tetapi juga merasa dibebani oleh janji-janji yang tidak ditepati. Kami berharap agar pihak berwenang segera turun tangan dan menyelesaikan masalah ini agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang seharusnya dari program ini,” ungkap Wawan.
KPMK juga meminta perhatian publik dan pemerintah agar masalah ini dapat segera diselesaikan, sehingga kebutuhan dasar masyarakat, terutama akses terhadap air bersih, dapat terpenuhi dengan baik.
Red – Rafli R. R
Sumber- Sabriadi / Wawan
