infoindonesiainews.com | RABU, 27 JULI 2022.
FLORES TIMUR | Bupati Flores Timur ke-7, Antonius Hubertus Gege Hadjon, mengunjungi PT Tigate Trees Indonesia, di Desa Waibao, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Senin (25/7).
Kunjungan pria yang kerap disapa Anton Hadjon ini dalam rangka memenuhi undangan dari pihak perusahaan untuk bertemu dan bertatap muka bersama owner PT Tigate Trees Indonesia, Mr. Ben dan temannya.
Dalam moment tatap muka, Anton Hadjon menegaskan bahwa meskipun tidak sebagai Bupati lagi namun secara moril dirinya bertanggungjawab atas kehadiran PT Tigate Trees Indonesia di Flotim, baik terhadap perusahaan maupun masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Desa Waibao.
“Secara moril saya sangat bertanggungjawab atas kehadiran perusahaan ini di sini, terhadap perusahaan maupun terhadap masyarakat, khususnya di wilayah Desa Waibao,” tegasnya.
Anton Hadjon yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Flotim ini juga menuturkan bahwa, pertama kali pihak PT Tigate Trees Indonesia datang bertemu dan meminta untuk berinvestasi, oleh karena bahan baku yang dibutuhkan pihak perusahaan seperti mente, pisang, papaya, nenas, kelapa, sorgum, jeruk nipis, kacang tanah, cukup ada di Flotim, maka dirinya mengiyakan dengan syarat perusahaan harus ada di Flores Timur. Saat ini, sudah dua tahun berjalan perusahaan ini sudah memproduksi buah kering di Flores Timur yang mana kebutuhan masing-masing jenis di atas 40 Ton per tahunnya, diluar mente.
Hal ini kemudian disepakati oleh pihak perusahaan sehingga perusahaan meminta agar disediakan lahan untuk dibangun perkebunan. Dengan demikian maka perusahaan ada di Flotim.
Sehingga dalam satu kesempatan saat dirinya berkunjung ke Bali, dirinya menyempatkan diri untuk meninjau PT Tigate Trees Indonesia yang ada di daerah Sukadana, Denpasar-Bali.
“Saya, sebagai Bupati, harus memastikan seperti apa PT Tigate Trees Indonesia itu. Pertemuan-pertemuan formal terkadang untuk berbicara ide dan konsep dengan luas. Tetapi dengan pertemuan-pertemuan non formal, bisa memunculkan banyak hal yang memastikan sesuatu terjadi,” ungkap Anton Hadjon mengenang.
“Saya membayangkan, bagaimana kalau mente di Waibao itu berbuah. Kita tentu berharap pihak perusahan dapat mempertimbangkan keberadaanya di Flores Timur, tidak hanya menyiapkan bahan baku dan bahan setengah jadi, tetapi lebih daripada itu mempertimbangkan keseluruhan proses produksi terjadi di Flores Timur,” ungkap Anton Hadjon melanjutkan.
Lebih lanjut, pihak PT Tigate Trees Indonesia yang diwakili oleh owner-nya Mr. Ben mengungkapkan bahwa kehadiran perusahaannya di Flotim ini sudah melalui proses yang sangat panjang. Sehingga pembenahan manajemen dan didukung oleh pemerintah daerah dan pemerintah desa, serta dukungan masyarakat Desa Waibao sangat dibutuhkan untuk membangun tim yang solid.
“Tidak ada tim, tidak ada orang, tidak ada perusahaan, tidak ada keuntungan,” ungkap Mr. Ben.
Dengan demikian, menurutnya, PT Tigate Trees Indonesia ada di Waibao Flores Timur ini untuk tinggal, tumbuh, dan berkembang. Sehingga dengan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan kedepannya, bisa menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.
“Bagaimana perusahaan dan lahan ini bisa menghasilkan buah yang banyak, dan juga bisa menyerap tenaga kerja yang secukupnya,” ungkapnya.
Mr. Ben pun mengapresiasi Anton Hadjon, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Flores Timur. “Berkat dukungan dari Pak Anton Hadjon maka PT Tigate Trees Indonesia bisa ada di Waibao, Flores Timur,” ungkapnya dengan senyum.
NARASUMBER PEWARTA : ADAM BETHAN. EDITOR RED : LIESNA EGA.