Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Gelar KKN 2022 di SMPN 15 Bandung

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | JUM’AT, 12 AGUSTUS 2022.

BANDUNG, JABAR | Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung kembali menggelar kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2022 di SMPN 15 Bandung. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM-Purpesnas Kemendikbudristek”.

Bacaan Lainnya

Kegiatan KKN UPI 2022 berlangsung selama 30 hari yang dimulai pada tanggal 11 Juli–10 Agustus 2022, diikuti sebanyak 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.067 Mahasiswa KKN Reguler dan 1.475 Mahasiswa KKN Rekognisi baik itu dari kampus UPI Bumi Siliwangi maupun Kampus UPI daerah.

Fungsi kegiatan KKN bagi mahasiswa adalah sebagai ajang atau kesempatan bagi
mahasiswa untuk belajar mendekatkan diri kepada masyarakat dan belajar mengidentifikasi permasalahan dengan mencari solusinya yang ditemukan selama kegiatan berlangsung, dan sebagai wujud aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi yang pada prakteknya untuk memotivasi masyarakat ke arah peningkatan berswadaya, gotong royong self planning, self action, dan self evaluation dalam upaya pembangunan masyarakat.

Mahasiswa Universitas Universitas Pendidikan Indonesia yang mengikuti KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 02 menggelar Program Kerja Mahasiswa mengenai Sosialisasi Gizi Seimbang dan Pola Hidup Sehat yang dilakukan di SMPN 15 Bandung, yang berada di Jalan Dr. Setiabudi No.89, Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40153, Rabu (03/08/22).

Pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa KKN Kelompok 02 mendapatkan tema “Desa Tanpa Kelaparan” yang berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Taufani C. Kurniatun, M.Si. Kami membuat sebuah program kerja yang sesuai dengan tema yang diberikan yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi mengenai gizi seimbang dan pola perilaku hidup sehat khususnya kepada kelas 7-1, 8-4 dan seluruh pengurus OSIS SMPN 15 Bandung serta memberikan tanaman herbal untuk dimanfaatkan oleh pihak sekolah guna meningkatkan gizi seimbang dan hidup sehat.

Program yang ditujukan kepada kelas 7-1 dan 8-4 ini yaitu dengan meminta siswa untuk membawa bekal makanan dengan gizi seimbang. Hal ini dilakukan karena menurut pihak sekolah, para siswa cenderung melewatkan sarapan pagi, serta dalam upaya mengurangi sampah plastik, maka siswa diminta untuk membawa botol minum ke sekolah.

Program tersebut diikuti oleh sebanyak 27 siswa selaku pengurus OSIS, selanjutnya, diadakan sosialisasi gizi seimbang dan pola hidup bersih yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN Kelompok 02, yaitu Dandy Oktora Wibawa Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019 sebagai pemateri. Kegiatan ini disambut meriah oleh para siswa yang terlibat dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UPI Kelompok 02.

“Alhamdulilah untuk sosialisasi kepada teman-teman di SMPN 15 Bandung sangat meriah ya, semua siswanya menyimak dengan baik apa yang disampaikan dan semuanya sangat aktif-aktif. Mereka diarahkan untuk memberi tanggapan terkait materi yang disampaikan, saya harap memang semuanya bisa paham dengan apa yang disampaikan dan bisa selalu menerapkan pedoman gizi seimbang dan hidup sehat ke depannya,” ujar Dandy selaku pemateri.

Program kerja mengenai sosialisasi gizi seimbang dan pola hidup bersih ini bertujuan agar meningkatkan pengetahuan gizi remaja yang akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan, beraktivitas fisik, hidup bersih serta mempertahankan berat badan ideal yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan status gizi remaja tersebut.

Kemudian, pengisian kuesioner mengenai pedoman gizi seimbang ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi para siswa setelah diberikannya sosialisasi, yang diharapkan selain untuk meningkatkan pengetahuan para siswa namun juga dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Tanaman herbal adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah, menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan-serangga dan jamur. Banyak khasiat yang bisa didapatkan dari tanaman herbal, serta memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lahan menumbuhkan tanaman herbal akan membawa banyak manfaat.

Oleh karena itu, tanaman herbal cocok untuk ditanam di lingkungan sekolah karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah guna meningkatkan gizi seimbang dan pola hidup sehat.

NARASUMBER : DJ. PEWARTA : NJK. EDITOR RED : LIESNAEGA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan