Meet Up Depok : Renstra Perikanan dan Perkebunan Sayuran Berbasis Pewarta Warga Jelang Bulan Bhakti PPWI

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | RABU, 25 OKTOBER 2023.

DEPOK | Bertempat di Lingkungan Lapangan Volley JVC Raya Jatimulya Cilodong Depok Jawa Barat, awal dari meet up tim Depok dan Kabupaten Bogor untuk mengatur Renstra (Rencana Strategis) bidang perikanan dan perkebunan Sayuran Berbasis Pewarta Warga.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Bulan Bhakti PPWI di bulan Nopember 2023. Pertemuan yang rencananya dimulai pukul 17.00 WIB ini molor hingga pukul 18.30 WIB.

Beragam program akan digulirkan di lokasi tersebut antara lain penggemukan ikan Nila, Lele dan Gurame serta perkebunan Sayuran seperti Pokcay, Kentang, dan lain-lain.

“Tentunya ini semua tidak bisa terlaksana tanpa sinergi bersama” papar Agung Sedayu selaku ketua Yayasan Amal Soleh Waqaf Umat Depok kepada awak media.

“Malam ini kita bahas beberapa hal tentang perikanan dan perkebunan Sayuran sesuai dengan keadaan saat ini,” sela Kang Ryan kepada awak media sebagai salah seorang Kordinator wilayah Kabupaten Bogor ini.

“Intinya kami tidak mengubah bangunan permanen seperti yang ada saat ini,” tandasnya lagi.

Pada pertemuan ketiga ini dihadiri oleh bang Rahman, Bang Sahrul, Kang Ryan, Mas Dwi, Pak Ruslan Andy Candra, dan Agung Sedayu. Kelimanya merupakan satu kesatuan diibaratkan Pancasila dan Rukun Islam. Memang bukan kebetulan karena dengan keunikan masing-masing tim membuat pertemuan jadi hidup dan interaktif.

“Saya sebetulnya bukan expert di perikanan tapi karena ada tawaran dari kang Ryan maka semangat perikanan saya bangkit lagi,” papar bang Rahman yang ahli Nila sekaligus sebagai pengojek pribadi.

“Nilai ekonomis ikan nila cukup bagus dan tiap kolam yang ada disini bisa nampung sekitar 10 ribu bibit ikan nila per kolamnya,” tandas laki gaek yang masih energik ini.

Senada dengan pernyataan Ruslan Andy Candra, sekjen PPWI periode pertama ini menyatakan bahwa saat ini dibutuhkan biaya operasional awal.

“Pekerja yang kita ajak kesini mereka berharap bayaran harian dan tidak mungkin kita bebankan kepada mereka kas bon,” papar penghobi tanaman hias ini kepada awak media ini.

“Yang dibutuhkan saat ini adalah cash flow dan saya siap bantu buatkan,” ujar mas Dwi salah satu Tim IT swasta mitra Kemenperin ini.

“Untuk saat ini yg dibutuhkan adalah Renstra yang dilakukan ke depannya dengan membuat RAB sederhana yang masuk akal,” usul Agung Sedayu selaku pendiri Rumah Kreatif Difabel Indonesia Depok ini.

Semua lahan di areal ini sudah di kuasakan kepada pak Ruslan Andy Candra dan Agung Sedayu untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemilik lahan H Satya sudah memberikan hak penuhnya dengan syarat tidak mengubah menjadi bangunan permanen.

“Yang dibutuhkan saat ini adalah pengeboran air, mengingat air amat vital untuk ikan” tukas bang Rahman.

“Perlu dibuatkan skema Koperasi atau sejenisnya agar kita bisa kelola dana kecil teman-teman,” ujar mas Dwi pria gaek yang masih energik ini.

“Kami juga mengupayakan untuk mendapatkan dana CSR melalui Yayasan Amal Soleh Waqaf Umat Depok sekalian membuat SK Kepengurusan Yayasan di Kabupaten Bogor,” papar Agung Sedayu selaku inisiator PPWI Peduli Jawa Barat ini.

“Setidaknya menyambut bulan Bhakti PPWI ke depannya bisa gandeng Stake Holder terkait,” pungkasnya lagi.

Kegiatan ini tentunya harus didukung dan disupport oleh pihak terkait utamanya untuk pemberdayaan Pewarta Warga dan masyarakat umum untuk mendapatkan hasil maksimal. Semoga.

Narasumber Pewarta : AS Widi PPWI Peduli Jawa Barat. Editor Red : Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan