infoindonesiainews.com | KAMIS, 24 FEBRUARI 2022.
BATU BARA | Dibalik Kemewahan gedung-gedung yang ada di Sekitar Desa Kuala Tanjung, kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Benarkah sebuah realita keindahan, atau hanyalah bayang semu, berupa halusinasi para penanam modal?.
Dan ini adalah masukan, karena kawasan ini masik banyak yang harus di diperhitungkan
Desa Kuala Tanjung merupakan Desa yang dikenal dengan sebutan Kawasan Industri. Yang mana banyak perusahaan-perusahaan besar berada di Desa tersebut. Dari perusahaan swasta hingga BUMN (Badan usaha milik negara). Namun dibalik kemegahan perusahaan, aset yang diharapkan menjamin kesejahteraan, namun benarkah sudah bebas dari pelbagai persoalan?
Seperti sepintas pikirku, yang saat ini mempertanyakaan saat ini sudah kah Desa Kuala Tanjung bebas dari polusi dan pencemaran?
Adapun Perusahaan-perusahaan yang ada di Desa Kuala Tanjung. PT Multimas Nabati Asahan, PT Inalum, PT Prima Tangki Indonesia, PT Bakri. Apakah Perusahaan-perusahaan ini sudah bebas dari polusi?
Saat ini kita lihat banyaknya polusi-polusi udara, gumpalan adat pekat merajalela yang kita duga dikeluarkan oleh salah satu yang ada disini, andai kata, ada saja pemuda atau masyarakat sekitaran Kuala Tanjung yang mau angkat bicara Dan bisa ambil andil disini. Mungkin akan menimbulkan generasi yang sehat, yang jauh dari polusi.
Polisi masih tampak terlihat didaerah Kuala Tanjung, seperti cerobong asap yang mengeluarkan asap hitam pekat, yang diduga milik salah satu PT memproduksi minyak sawit dari Wilmar group yang berada di kawasan industri Kuala Tanjung.
Penyebab adanya gejala dari polusi udara. Contoh-contoh Seperti gangguan kesehatan dan sulit mendapatkan udara yang sehat seperti yang diharapkan. Udara harus kita jaga dengan baik, para perusahaan di kawasan harus bertanggungjawab, karena kita menduga, akibat polusi udara sulit untuk dihindari, terutama karena partikel halus tersebut dapat menembus pertahanan tubuh, menyelinap jauh ke dalam sistem pernapasan, dan barang tentu menganggu sistem kesehatan.
Kawasan industri Kuala Tanjung, kini memberikan keindahan, atau malah mengkhawatirkan?
NARASUMBER PEWARTA : SYAFI’I KUALA TANJUNG. EDITOR RED : LIESNA EGA.
