Miris, Oknum Kades Di Lutim Diduga Melakukan Kekerasan dan Cabuli Warganya Sendiri

  • Whatsapp

Luwu Timur | Sulawesi Selatan – Sangat miris perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh Oknum Kepala Desa Balai Kembang, berinisial AM. Bukannya mengayomi warga namun malah melakukan kekerasan dan pencabulan terhadap wanita berinisial NM.

Informasi yang dihimpun, pelaku AM yang juga diketahui ketua APDESI Luwu Timur mendatangi kediaman korban NM di desa Mulyasri, Kecamatan Tomoni dalam kondisi mabuk Minuman Keras (Miras) Senin 1 Juli 2024, sekitar pukul 22.44 Wita.

Pelaku menepuk lutut korban dengan keras sebanyak tiga kali dan mencubit lengan kiri korban. Bukan hanya itu, pelaku juga menarik tangan korban dan memeluknya. Korban pun tidak menerima dan mendorong pelaku keluar dari rumahnya.

Kasubsi Humas Mapolres Luwu Timur, Bripka, Muh. Taufik mengatakan, Terlapor Oknum Kades diduga mabuk minuman keras (Miras), masuk ke dalam rumah korban lalu memanggil nama korban yang saat itu berada didalam kamar sedang melipat pakaian.

” Pelapor sementara membersihkan rumah dan melipat pakaian di dalam kamar tiba-tiba mendengar suara dari luar rumah yang memanggil nama pelapor, kemudian pelapor keluar dari kamar dan melihat AM sudah masuk ke dalam rumah dalam kondisi mabuk ,” Kata Kasubsi Humas Polres Luwu Timur.

Korban yang keluar dari kamar bertanya kepada AM maksud dia masuk ke dalam rumah, namun AM menjawab jika dirinya lewat lalu melihat pintu rumah terbuka lalu masuk ke dalam.

” Pelapor mengajak AM ngobrol depan rumah namun pada saat itu AM tiba-tiba menepuk lutut pelapor dengan keras sebanyak tiga kali dan mencubit lengan kiri pelapor, AM mengatakan, kenapa tidak kita balas Chat Wa ku, kemudian pelapor menjawab tidak ada jaringan di bulukumba waktu itu,” kata Taufik.

Sekitar pukul 24.00 Wita, korban NM menyuruh Pelaku AM untuk pulang namun tidak mau pulang bahkan AM kembali masuk ke dalam rumah dan duduk menyandar di kursi.

” Pelapor marah dan kembali menyuruh AM untuk segera pulang sambil berkata, sudah saya tahu niat dan maksud kedatangan ta nanti saya kasi jawaban kasi saya waktu, kemudian AM mengatakan, kesini dulu saya mau tarik hidungmu, pelapor menolak kemudian AM menarik tangan pelapor dan memeluknya, pelapor mengatakan kepada AM jangan begitu sambil mendorong dada pelaku AM sampai keluar dari rumah,” Jelas Kasubsi Humas Polres Luwu Timur.

Menurutnya, pasal yang diterapkan terhadap terlapor AM adalah pasal 289 KUH Pidana, penyidik unit Reskrim Polsek Mangkutana telah menerima laporan tersebut dan telah dilakukan penyelidikan yang akan memanggil saksi-saksi dan terlapor untuk dimintai keterangan terkait laporan tersebut, pelapor juga telah dilakukan visum.

” Kita mengimbau agar seluruh pihak mempercayakan penanganannya kepada penyidik dan kami akan professional melakukan penyelidikan terkait kasus ini,” ungkap Muh. Taufik.

Red – Rafli/Kahar Nyiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan