infoindonesiainews.com | BANYUMAS – Usai dilaksanakannya Latposko-I “Dharma Kampita 23” dalam rangka meningkatkan kemampuan Komandan dan Staf Korem dalam kerjasama dan koordinasi pengambilan keputusan teknik, olah Yudha, pengintegrasian semua kemampuan satuan, prosedur, tata cara kerja dalam satu posko dan Kodal operasi bersama pemerintah dan lembaga non pemerintah untuk merencanakan operasi selain perang dalam penanggulangan bencana alam diwilayah. Menggelar gladi lapang Latgul Bencal sebagai tindak lanjut dari latposko-I.
Latgul Bencal Korem 071/Wijayakusuma Darma Kmpita 23 ini, akan berlangsung selama 3 hari dan dibuka secara langsung oleh Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Ahmad Hadi Aljufri, Senin (14/8/2023) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas. Diikuti seluruh satuan TNI dijajaran Korem 071/Wijayakusuma, Polri, Pemda Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Basarnas, BPBD dan unsur lainnya.
Gladi lapang Latgul bencal ini, diskenariokan telah terjadinya gempa bumi berkekuatan 8,7 skala Richter yang berpotensi terjadinya tsunami diwilayah Cilacap dan berpotensi terjadinya erupsi gunung Slamet diwilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga. Akibat gempa tersebut, ditengarai memicu pergerakan sedimen gunung Slamet yang dapat menimbulkan Erupsi.
Guna mengeliminir dan mengantisipasi lonjakan korban warga sekitar yang lebih besar, TNI, Polri, Pemda (Banyumas, Purbalingga, Cilacap), Basarnas yang tergabung dalam PRCPB (Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana) melakukan integrasi dan berkolaborasi pengerahan kekuatan skala besar ditiga wilayah terdampak baik personel, materiil maupun sarana dan prasarana terkait dengan kebencanaan alam.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Czi Mohammad Andhy Kusuma, S.Sos., M.M., mengatakan gladi lapang latgul bencal ini untuk melatih ketanggapsegeraan dan kesiapsiagaan satuan dalam rangka membantu penanganan bencana alam diwilayah.
Dikatakan, dalam latihan ini, nantinya akan dilakukan kegiatan simulasi kesiapsiagaan bencana alam yang bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan aparat TNI dan instansi terkait yang tergabung dalam PRCPB guna meningkatkan kerjasama dan keterpaduan antar unsur yang ada dalam penanganan bencana alam diwilayah.
“Latihan ini, merupakan media uji coba prosedur tetap Korem 071/Wijayakusuma dalam penanggulangan bencana alam diwilayah”, ujarnya.
Dengan dilatihkannya kegiatan ini, diharapkan segenap satuan dapat dan mampu bekerjasama serta bersinergi dengan unsur lain dan masyarakat dalam menanggulangi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi diwilayah. Sehingga seluruh prajurit tiga satuan jajaran Korem ini akan selalu siap setiap saat untuk melaksanakan operasi jika terjadi bencana diwilayahnya.
Disamping itu, dengan kegiatan ini, agar masyarakat dapat mengetahui akan tindakan apa yang diperbuat dan dilakukan jika terjadi bencana alam diwilayahnya.
Dalam kegiatan pembukaan Latgul Bencal juga digelar berbagai perlengkapan sarana dan prasarana guna mendukung kegiatan tersebut.
Sementara itu, Danrindam IV/Diponegoro selaku Wadan Satgas, saat membuka Latihan Pananggulangan Bencana Alam ini mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan latposko I kemarin.
Dan sebagai media uji coba prosedur hubungan komandan dan staf dalam rangka penanganan bencana alam yang meliputi teknik, prosedur dan tata kerja yang berlaku untuk merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan serta mengendalikan suatu operasi di satuan dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
NARASUMBER PEWARTA: AD PRABOWO. EDITOR RED: LIESNAEGA.