infoindonesiainews.com | SELASA, 12 JULI 2022.
BANDUNG,JABAR | Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo pimpin rapat koordinasi dengan para pejabat utama Kodam III/Siliwangi, berlangsung di ruang Puskodalopsdam III/Siliwangi Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat.
Rapat koordinasi dihadiri Irdam III/Siliwangi, Kapok Sahli Pangdam III/Siliwangi, Asrendam III/Siliwangi, Asintel, Aspers, Aster Kasdam III/Siliwangi serta Kapuskodalopsdam III/Siliwangi. Rapat Koordinasi juga diikuti oleh para Danrem, para Kabalakdam III/Siliwangi, para Dandim serta para Danyon jajaran Kodam III/Siliwangi, dilaksanakan melalui zoom meeting.
Demikian disampaikan Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto seusai mengikuti zoom meeting rapat koordinasi di Kantor Pendam III/Siliwangi Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat, Senin (11/7/2022).
Dalam kesempatan itu, lanjut Kapendam, Pangdam memberikan perhatian khusus terkait potensi lahan kritis. Menurut Pangdam, Potensi konflik lahan kritis di dalamnya ada konflik regulasi yang sudah habis masa kontraknya, namun tidak ada kejelasan status dan dibiarkan terlantar, sementara masyarakat memerlukan lahan tersebut untuk pertanian guna kelangsungan hidupnya.
Oleh karena itu, Pangdam memerintahkan kepada para Danrem dan para Dandim jajaran juga para Danyon agar melakukan pendataan dan pemetaan-pemetaan lahan-lahan milik Negara yang ada di wilayahnya terutama yang diterlantarkan, berada di Departemen apa, bagaimana statusnya, apakah masa hak guna usahanya masih aktif, sudah diputus atau sudah dikembalikan kepada Negara sesuai ketentuan yang berlaku.
“Dalam pemetaan-pemetaan tanah seperti ini, TNI harus bisa menjadi penengah, TNI harus bisa menjadi solusi, bagaimana masyarakat bisa bertani, adakan kerjasama dengan masyarakat, kita wadahi masyarakat dalam kelompok tani, bukannya kita membekingi pihak tertentu sehingga memicu terjadinya konflik,” jelas Pangdam.
Sementara itu, terkait dengan masalah latihan, Pangdam menegaskan bahwa latihan itu bagi militer mutlak, kalau kita tidak pernah mau latihan, atau penataran dalam satuan, kita tidak akan mempunyai prajurit-prajurit yang baik, akhirnya prajurit punya penyakit jantungan, kanker sampai pada kriminal.
“Latihan itu penting, latihan akumulasi dari psikologi, fisik, ilmu dan teknik. Latihan juga merupakan sarana untuk menguji satuan, bagaimana bisa mengetahui kualitas satuan kalau tidak latihan, apapun alasannya latihan wajib dilaksanakan,” tegasnya.
Lebih lanjut Pangdam menegaskan, “Saya akan mendatangi satuan-satuan yang ada, apa yang diperbuat oleh satuan-satuan, satuan-satuan saya ini siap tidak dalam menghadapi tugas, pikirkan satuan masing-masing, dampak memikirkan satuan, maka tugas kita akan mengikutinya,” pungkasnya.
Seusai memberikan arahan, Pangdam memberikan kesempatan kepada satuan jajaran untuk menyampaikan saran ataupun permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing.
Narasumber : Pendam III/Siliwangi. Pewarta : Jono Darsono. Editor Red : Liesna Ega.