Pemdes Atue Gelar Kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | JUM’AT, 23 DESEMBER 2022.

LUWU TIMUR | Guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir, tanah lonsor Pemerintah Desa Atue kecamatan Malili kabupaten Luwu timur, menyelenggarakan program Anggaran Dana BKK, yang dikemas dalam Tema “Pelatihan Mitigasi Bencana”

Bacaan Lainnya

Pelatihan ini, tidak lain bertujuan agar masyarakat, siap siaga dan tanggap terhadap bencana banjir dan tanah lonsor yang kegiatannya di gelar di Kolam Hawai, desa Atue, Kamis, 22 Desember 2022.

Kegiatan tersebut, melibatkan sejumlah pihak, kepala desa Atue, BPBD Kabupaten Luwu timur. Basarnas Luwu timur, ketua dan anggota BPD, Babinsa, Babinkantibmas, masyarakat desa Atue, sebanyak 60 peserta

Sementara itu, Abd Hamid, BSc, menyampaikan, dalam sambutannya, “apa yang kita lakukan sekarang, kita melaksanakan Pelatihan ini, tidak lain tujuannya adalah, agar warga, tetap menjaga kebersihan dan selalu siap siaga, sebelum terjadi banjir dan tanah lonsor di dalam desa kita ini. Ujarnya.

Maka dari itu, kami dari pemerintah desa, mengundang saudara saudari, untuk hadir mengikuti pelatihan di tempat ini. agar bisa mendengarkan materi yang di sampaikan langsung oleh BPBD dari kabupaten. Ungkapnya.

Adapun tahapan tahapan secara materi, di sampaikan langsung oleh narasumber, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu timur, bersama Basarnas yakni, tahap pencegahan dan mitigasi bencana

untuk mengurangi serta menanggulangi resiko bencana. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Pungkasnya.

Lanjut kata BPBD, Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan secara struktural maupun kultural (non struktural). Secara struktural upaya yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana adalah rekayasa teknis bangunan tahan bencana.

Sedangkan secara kultural upaya untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana adalah dengan cara mengubah paradigma, meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga terbangun masyarakat yang tangguh. Mitigasi kultural termasuk di dalamnya adalah membuat masyarakat peduli terhadap lingkungannya untuk meminimalkan terjadinya bencana. Jelasnya.

Narasumber Pewarta : A.S. Editor Red : Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan