infoindonesiainews.com | MINGGU, 15 MEI 2022.
ACEH | Berakit-rakit ke Hulu Berenang-renang Ketepian, Bersakit-sakit dahulu, Menderita dalam Pengabdian”, peribahasa itulah yang mungkin layak disematkan kepada seorang Kepala SDN Kuta Beringin Fahruddin yang setiap harinya melintasi jalan desa Kuta Beringin untuk mendidik Anak Bangsa disatuan pendidikan tempatnya mengabdi, Minggu (15/5/2022).
” Masih seperti dulu jalan menuju sekolah ku di desa Kuta Beringin. Alhamdulillah masih berjalan seperti biasa di hari kedua SDN Kuta Beringin pasca libur lebaran Idul Fitri kemaren”, tulis Fahruddin diakun media sosialnya dengan menampilkan foto kondisi jalan yang dilaluinya dalam keadaan hancur dan berlumpur.
Desa Kuta Beringin sudah ada jauh sebelum Kota Subulussalam menjadi Pemerintahan Kota, bahkan saat terjadi konflik di Aceh Tahun 1999/2000, Masyarakat Kuta Beringin pernah meninggalkan Kampung tersebut ” Mengungsi ” selama 3 tahun. Pada tahun 2006 setalah kondisi mulai Stabil, secara Berangsur-angsur kembali ke Kampung asal Mereka dan menata kembali kampung halaman Mereka dengan kemampuan seadanya.
Berdasarkan keterangan Kades setempat, Luas Wilayah desa Kuta Beringin berkisar 200 Ha. Di dalamnya terdapat 60 Ha Lahan Perkebunan dan 20 Ha Lahan Pertanian masyarakat, terdiri dari 36 Kepala Keluarga dengan 147 Jiwa.
Selanjutnya untuk diketahui mata pencaharian Masyarakat di Desa tersebut Pertanian dan Perkebunan, akan tetapi karena kondisi jalan yang sulit dan di lalui untuk membawa hasil Tani dan Kebun yang di hasilkan untuk dipasarkan ke luar Desa, akhirnya Masyarakat terpaksa beralih profesi sebagai Buruh keluar desa guna memenuhi kebutuhan hidup.
Sampai kabar ini naik kepublik, kondisi jalan Desa Kuta Beringin sepanjang 3 Kg belum ada kepastian kapan dibangun oleh Pemko Subulussalam-Aceh. (Red)
Narasumber Pewarta : Sabirin Siahaan IiNews Aceh. Editor Red : Liesna Ega.
