infoindonesiainews.com | KAMIS, 17 FEBRUARI 2022.
BANDAR LAMPUNG | Ketua Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (SRMI) provinsi Lampung Badri melihat bahwa kelangkaan minyak goreng dipasaran adalah karena tidak adanya andil Pemkot, dalam hal ini Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung sama sekali belum melakukan monitoring serta kontroling komoditi khususnya Minyak Goreng.
“Sebenarnya Pemerintah itu pada kemana?? dan tugasnya bagaimana!!!? sampai-sampai bisa terjadi kelangkaan minyak goreng di Pasar Tradisional maupun Moderen.
Ini juga menyebabkan para Pedagang Pasar Tradisional kehilangan omzet (pemasukan), dikarenakan sangat sulit untuk mendapatkan pasokan minyak goreng tersebut. Beda halnya dengan retail-retail besar yang mempunyai stok minyak goreng yang melimpah.
“Pelaku pasar tradisional semakin menjerit ketika semua para konsumen (masyarakat) tidak mau belanja kembali dikarenakan stock minyak goreng kemasan ataupun curah sudah hilang, dan sekarang mereka beralih berbondong-bondong berbelanja ke Indomaret, Alfamart, Indogrosir untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan sembako lainnya,” kata Badri dengan nada yang geram, pada Selasa (15/2/2022).
Lanjut Ketua SRMI Badri, Pemkot Bandar Lampung memiliki Pasar Tradisional akan tetapi kenapa tidak diberdayakan, ataupun di bantu untuk dapat supplier (pasokan) guna mendistribusikan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Dengan tujuan jika Pedagang Tradisional tersebut mendapatkan dorongan/dukungan dari Pemkot maka perekonomian mikro itu bisa tumbuh.
“Buat apa adanya Dinas Perdagangan, bahkan Pemkot kalo tidak mampu memberikan batuan dan jaminan terhadap masyarakat dari hulu sampai hilir tentang kelangkaan minyak goreng sekarang ini,” sambung Ketum SRMI.
Sementara itu, rencana Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana yang akan menggelar operasi pasar tiga kali bahkan sampai lebaran nanti, mungkin sepertinya hanya isapan jempol belaka. Karena menurut Ketum SRMI Badri, bahwa anggapan tersebut itu hanya mengatasi masalah di humornya saja, dan sementara persoalan pokok di hulu tidak bisa diselesaikan, terkait kelangkaan Minyak Goreng dan kebutuhan di Pasar Tradisional.
Badri meminta kepada Pemkot Bandar Lampung agar aktif terlibat langsung dengan masyarakat khususnya dalam mencari kebutuhan pokok, dan membantu Pedagang Tradisional yang sangat jelas sebagai motor penggerak perekonomian.
NARASUMBER : AS/WK. PEWARTA : KUMAEDI. EDITOR RED : LIESNA EGA.