infoindonesiainews.com | MINGGU, 1 JANUARI 2023.
JAKARTA | Polri menangkap 247 tersangka kasus terorisme sepanjang 2022. Polri mengedepankan upaya preventive strike dalam penanganan terorisme.
“Pada penanganan terorisme, Polri mengedepankan upaya preventive strike, sehingga para pelaku teror berhasil diamankan sebelum melakukan aksinya dan masyarakat merasa aman karena para pelaku teror tersebut tidak sempat menimbulkan ketakutan melalui aksinya,” jelas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rilis akhir tahun Polri di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (31/12/2022).
Sebanyak 247 tersangka terorisme terdiri atas 97 anggota Jamaah Islamiyah (JI), 70 anggota Anshor Daulah, 46 anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), 28 anggota Negara Islam Indonesia (NII), 4 anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), 1 tersangka lone wolf dan 1 tersangka foreign terrorist fighter.
Dia pun mengungkapkan syukur karena tak ada gangguan terorisme selama gelaran KTT G20 di Bali. Meski demikian, kata Sigit, tindakan teror terjadi usai KTT G20, tepatnya bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada 7 Desember kemarin.
“Aksi (teror) satu-satunya di tahun 2022. Apabila dibandingkan, jumlah aksi teror mengalami penurunan 5 aksi atau 83 persen, yaitu 6 aksi pada 2021 menjadi 1 aksi pada 2022,” ujar Sigit.
25 Tersangka Teroris Ditangkap Pascabom Polsek Astana Anyar
Sigit menegaskan Polri langsung melakukan penyelidikan usai bom bunuh diri terjadi di halaman depan Mapolsek Astana Anyar. Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, didapati 25 tersangka teroris.
“Kami laporkan bahwa Polri telah menangkap 25 tersangka lainnya di berbagai daerah, yaitu 6 tersangka di Jawa Barat, 7 tersangka di Jawa Tengah dan 12 tersangka di Sumatera Utara, di mana seluruhnya terafiliasi dengan jaringan JAD,” ungkap Sigit.
NARASUMBER PEWARTA : ABU KHAIDIR. EDITOR RED : LIESNAEGA.