PSI Kritisi Pejabat Negara Pamer Harta

  • Whatsapp

INFOINDONESIA – JAKARTA| Harus peka dan tahu diri, bahwa mereka adalah abdi negara. Gaji mereka dari pajak yang dipungut dari rakyat. Wajar kalau rakyat mengritisi terus, yang penting khan kinerja harus bagus dan tidak mengkhianati amanat yang sudah dipercayakan di pundak mereka,” kata Andre Vincent Wenas, Ketua DPP PSI merangkap Juru Bicara bidang ekonomi dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 1 Maret 2023.

Dari Direktorat Jenderal Pajak, sekarang merembet terus ke Ditjen Bea & Cukai. Gegara pejabatnya (Kepala Bea dan Cukai) yang di Yogyakarta gemar pamer kekayaan. “Entah apa isi kepala dan hati nuraninya, masak sih setingkat itu tidak tahu etikanya. Kecuali mungkin dia meniru perilaku atasan-atasannya di Jakarta,” kata Ketua DPP PSI itu.

Memang Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai adalah 2 instansi yang tunjangannya relatif sangat tinggi. Baru-baru ini para warganet menguliti gaya hidup mewah yang dilakukan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta bernama Eko Darmanto.

Misalnya yang di akun Instagramnya, dipantau Eko kerap mengunggah foto dengan latar belakang mobil mewah, motor gede, dan pesawat terbang Cesna. Tapi sekarang dikabarkan akun Instagram milik Eko itu sudah menghilang. Namun, namun warganet sempat membuat tangkapan layar sejumlah unggahannya.

Akibatnya, nama Eko Darmanto jadi trending di Twitter dengan tagar #BeaCukaiHedon. Kabarnya, Eko sudah dipanggil Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani ke Jakarta untuk klarifikasi.

“Kalau kita merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dipublikasikan di laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 15 Februari 2022, Eko Darmanto disebut memiliki harta kekayaan sebesar Rp 6,7 miliar,” kata Andre lebih lanjut.

Rinciannya, ia memiliki 9 mobil dengan nilai taksiran Rp 2,9 miliar. Salah satu yang paling mewah adalah mobil BMW tahun 2018 senilai Rp 850 juta dan mobil Mercy senilai Rp 600 juta. Ada juga Ford Bronco klasik tahun 1972 (dibeli bekas seharga Rp 150 juta).

Sejumlah aset properti misalnya di Jakarta Utara, Eko mempunyai tanah seluas 327 meter persergi dengan nilai taksiran Rp 10 miliar. Kapling tanah di Malang seluas 240 meter persegi dengan nilai Rp 2,5 miliar.

Jadi total aset tanah dan bangunan milik Eko Darmanto adalah Rp 12,5 miliar. Kekayaan lainnya berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 100,7 juta, serta kas dan setara kas Rp 238,9 juta.

Total harta yang dilaporkan sebesar Rp 15,73 miliar. Namun ada utang sebesar Rp 9 miliar, sehingga kekayaan bersihnya sesuai laporan LHKPN yakni Rp 6,72 miliar.

“Kita tahu bahwa LHKPN tidak menggambarkan nilai kekayaan riil atau harta sebenarnya dari pelapor. Sebab, dalam beberapa kasus sebagian harta tidak dilaporkan, atau juga bisa diatasnamakan orang lain,” kata Andre mengingatkan.

Dan yang lebih penting, “Kebiasaan pamer kekayaan para pejabat negara, dan anggota keluarganya perlu dikritisi terus. Penggunaan pajak rakyat khan mesti transparan. Karenanya aparat ya mesti tahu diri, transparan dan jangan korupsi, rakyat sudah muak,” pungkas Andre menutup keterangannya.

DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP) PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA (PSI)


Narasumber Pewarta :
Andre Vincent Wenas,MM,MBA. Ketua DPP PSI dan Juru Bicara bidang Ekonomi.
Email: [email protected]. Editor Red: Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan