infoindonesiainews.com | JAKARTA – Sejak kemarin malam sejak video super pendek yang judulnya sebut saja “Namaku Mawar” beredar di medsos, inbox dipenuhi pertanyaan bertubi-tubi.
Benarkah? Apakah itu Kaesang? …ah kata Gibran jangan-jangan itu Afghan. Di politik ini memang banyak kejutan, surprise. Sabar saja, semakin lama semakin jelas khan siapanya.
Tapi siapa pun itu, yang penting bisa selaras dengan DNA atau prinsip dasar PSI, yaitu anti-korupsi dan anti-intoleransi. Kedua prinsip itu non-negotiable, tak bisa ditawar-tawar.
Lihat saja, sampai saat ini PSI-lah satu-satunya parpol yang masih terus semangat dalam menyuarakan soal mega korupsi BTS dan kasus penggerudukan tempat ibadah. Sementara parpol lain memilih tutup mulut. Entah mengapa.
Dengan semakin kental isu bergabungnya Kaesang ke Partai Solidaritas Indonesia, Presiden Joko Widodo hanya mengomentari, “Ya kan saya sudah sering menyampaikan, anak-anak itu kalau sudah berkeluarga itu sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri ya sudah harus mandiri dan harus tanggung jawab, artinya apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia.”
Tanda-tanda Sering Buang Air Kecil yang Perlu Diperhatikan untuk Mengenali Gejal
Recommended by
Kita melihat, Pak Jokowi menghargai hak demokrasi setiap warga negara (termasuk anaknya sendiri yang sudah berkeluarga dan hidup mandiri itu) harus dihormati.
Jokowi (dan kita semua merasa) berkepentingan untuk memastikan kerja-kerja baik yang sudah dilakukannya berkelanjutan. Mesti punya imajinasi politik saat menghadapi segala dinamika serta tantangan geo-politik yang ada, domestik maupun global.
Untuk itu, parlemen sebagai mitra eksekutif menjadi kekuatan politik yang imperatif. Partai politik peserta pemilu 2024 menjadi kekuatan politik penting yang perlu dicermati.
Narasumber Pewarta Kreator: Andre VincentWenas. Editor Red : Liesnaega.