Sosialisasi BP2MI Makassar dan Anggota DPR-RI Komisi IX Hasnah Syam Tentang Peluang Tenaga Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman

  • Whatsapp

INFOINDONESIA – BARRU |Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Makassar melaksanakan sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman Bersama Anggota DPR-RI Komisi IX drg.Hj.Hasnah Syam, MARS digedung Bappelitbangda lt.2 Kecamatan Barru Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kamis (16/03/2023).

Mewakili Bupati Barru Sabirin,S.Sos,M.Si mengucapkan terima kasih kepada BP2MI dalam sosialisasi ini dan selamat datang Anggota DPR-RI dari Komisi IX dikabupaten Barru, Ringkasnya jika mau keluar negeri bekerja maka kehadiran BP2MI memberikan rasa aman bagi migran ucapnya

Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi tersebut, Kepala UPT BP2MI Makassar, Suratmi Hamida,S.Sos serta anggota DPR RI Komisi IX, Hasna Syam.
Dalam paparannya, menyampaikan pelaksanaan sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh masih banyak yang mengalami masalah di luar negeri akibat dari pemberangkatan secara nonprosedural.

“Jangan mau terjerumus melakukan pemalsuan dokumen jika sekiranya tidak benar-benar memenuhi seluruh persyaratan tersebut, karena akibatnya bisa merugikan PMI sendiri. Ingat, untuk bekerja ke luar negeri, PMI harus memenuhi syarat umur 18, sehat jasmani dan rohani, memiliki sertifikat kompetensi, memiliki dokumen lengkap yang dipersyaratkan,” ungkap Ibu Hamida kepada seluruh peserta.

Juga menyampaikan agar mewaspadai jika ada orang yang mengajak ke luar negeri dengan menjanjikan gaji yang besar dan pekerjaan yang santai. Dijelaskan pula bahwa pihak yang berhak menempatkan PMI ke luar negeri hanya ada dua, yaitu pemerintah dalam hal ini BP2MI dengan program G to G ke Negara Jepang dan Korea Selatan, dan pihak swasta dalam hal ini P3MI.

Kepala UPT BP2MI Makassar, Suratmi Hamida,Sos turut menjelaskan bahwa peluang kerja di luar negeri tersedia sangat banyak, tinggal bagaimana meningkatkan kompetensi agar persyaratan yang diinginkan oleh user dapat dipenuhi oleh calon PMI. Yang terjadi adalah masih adanya mis-match, yaitu kompetensi calon PMI belum memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sehingga peluang-peluang tersebut belum dapat termanfaatkan dengan baik.

Kab. Barru merupakan salah satu kabupaten yang warganya sejak dulu dikenal suka massompe’ (merantau) dan hal tersebut berlangsung secara turun-temurun hingga banyak warga Barru yang beranak-pinak di Malaysia.

“PMI asal Barru biasanya tidak mengakui jika dirinya disebut sebagai TKI/PMI, tetapi mengakui bahwa mereka adalah passompe’ (perantau), padahal keduanya sama saja,” ujarnya yang mengundang gelak tawa peserta.

Himbauan Anggota DPR-RI Hasnah Syam dalam Sosialisasi melibatkan Media dan LSM agar mengetahui dan memahami sehingga membantu mengedukasi kemasyarakat sebagai perpanjangan informasi,” ucap Bu Dokter.

Narasumber Pewarta: Irsam IiNews Barru. Editor Red : Liesnaega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan