Tiga Tahun Ridwan Kamil Mengukir Prestasi, hingga Jabar Juara Lahir Batin

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | SELASA, 12 JULI 2022.

JAWA BARAT | Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang banyak memberi manfaat. Begitu kira – kira bahasa Kang Emil kalo bicara makna hidup. Maka dari itu beliau juga mengisi kesehariannya dengan bekerja yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya.

Bacaan Lainnya

Patriotisme memang tak dimiliki oleh orang-orang egois, yang hanya berpikir tentang cuan pribadi. Beda dengan para pahlawan yang tak berhitung untung rugi pribadi untuk kejayaan negerinya. Bahkan harta dan nyawapun diberikan untuk bangsanya, bukan sebaliknya mengorbankan bangsa dan negara demi pulus atau kedudukan pribadi. Itu egois namanya, bahkan dalam kata yang lebih saklek itu namanya adalah ‘Pengkhianat Bangsa’.

Hari gini bicara patriotisme…?!?.

Ya.. Bukan hanya hari gini yang mempertantakan patriotisme, dulu juga sama…ada type-type manusia pembelot, pengkhianat, dst.

Saat ini Kang Emil fokus urus Jabar. Sudah lebih dari 25 pasar rakyat diperbaiki, sudah ratusan jembatan gantung dibangun dipelosok desa, sudah 38 ribu rutilahu dibangun. Hanya butuh 2 tahun untuk membangun 2 fly over di Kota Bandung, satu underpass dan 2 flyover di Cimahi, menuntaskan jalan lingkar dan fly over Sukabumi, menuntaskan jalan lingkar Kuningan dan Tasik Kota, serta Ciawi-Singaparna, membangun jalan Lingkar Timur Pangandaran, membangun Lingkar Cipanas Garut, membangun Lingkar Jalan Cagak Subang, membangun jembatan baru Cibuni menghubungkan Sukabumi dan Cianjur Selatan.

Penataan puluhan alun-alun sebagai etalasenya kabupaten/kota se Jabar, penataan puluhan tempat wisata dari Pangandaran, Waduk Darma Kuningan, Curug Ciletuh, Pantai Karang Hawu Pelabuhanratu, Curug Malela, Pantai Sayangheulang, penataan Kalimalang Bekasi, Situ Ciburuy, Forest Walk Darmaraja Sumedang, Kujang Sepasang Jatigede, Situwangi Ciamis, Situ Gede Bogor, Situ Gede Tasikmalaya.

Dalam bidang non fisik juga juara. Perda pesantren pertama se Indonesia sehingga santri dihargai negara, program OPOP (one pesantren one product), program petani milenial (pertanian adalah tulangpunggung kehidupan), pendayagunaan nelayan dengan sistem satelit, juara nasional dalam relaksasi ekonomi pasca pandemi, juara dalam menangani pandemi (juara artinya terbaik, juara artinya terpuji, juara artinya paling hebat dan paling bisa kerja, dst).

Juara dalam inovasi artificial inteligent dengan menjadi juara umum meritokrasi MSDM ASN 2020 mengalahkan semua provinsi, mengalahkan semua lembaga negara, mengalahkan semua kementerian yang ada di Republik Indonesia…juara umum artinya terhebat dari semua pemerintahan yang ada. Memimpin kontingen Jabar menjadi juara umum PON Papua, dengan persiapan atlet terbaik, dengan pemberian motivasi terbaik dan dengan kepemimpinan kontingen terbaik. Terbaik loh ya…terbaik itu artinya yang lain tidak lebih baik.

Bidang penanaman modal/investasi juga Jabar tetap terbaik, juara se Indonesia, belum lagi pembangunan kawasan perrumbuhan baru Patimban untuk akselerasi Jabar ke depan.

Berhasil mendesak perpes untuk percepatan Jabar Selatan, sehingga APBN akan menganggarkan ratusan triliun hingga tahun 2024 nanti khusus utk Jabar Selatan dan segitiga Rebana Patimban.

Berhasil mendesak presiden untuk reaktifasi KA Cibatu ke Garut. Berhasil mendesak Presiden untuk menjadikan Tol Cigatas sebagai skala prioritas Tol hingga tahun 2024, yang saat ini sudah pematokan dan proses pembayaran ganti untung.

Provinsi pertama yang keluarin perda guru honorer. Juga membuat program bataru, rumah untuk guru tak mampu. Gak perlu nunggu 2 periode, walau 2 tahun terinterupsi corona Jabar, tetap terbaik dalam banyak bidang.

Revitalisasi puluhan pasar rakyat hanya dalam efektif kurang dari 2 tahunan kerja ,karena 2 tahun ada corona. Tak perlu menunggu 2 periode dll.

Gubernur yang diakui berprestasi ditingkat dunia versi majalah luar negeri. Mendapat penghargaan WHO, karena inovasinya dalam atasi Covid-19.

Adalah sungguh buta mata buta hati, buta informasi jika ada segelintir orang yang kemudian mencitraburukkan beliau, apalagi karena urusan gono gini pasca pilgub lalu. Tiba-tiba arti Relawan berubah menjadi takrelawan , karena sikap soal bayaran atau sejenis itu, dll.

Kalau mentalnya masih mata duitan, masih bicara tentang ego diri pribadi dst, ganti nama saja jangan jadi relawan, tapi jadi bayaran atau tak relawan atau setengah rela setengah tidak.

Kepahlawanan memang hanya milik orang-orang patriotik. Cinta Negara, cinta Bangsa diatas cinta diri sendiri.

Ahli hikmah bilang. “Siapa yang masih ngoyo tentang isi perut, maka Ia tak ubahnya seperti apa yang keluar dari perutnya itu”.

Bung Karno bilang “Jangan tanya apa yang engkau dapatkan dari negara, tapi tanya apa yang telah engkau persembahkan untuk negaramu”. (Red).

Penulis / Narasumber : Ketua Umum Relawan Dewan Pengurus Pusat Ridwan Kamil Republik Indonesia Juara ( RKRI Juara ). Pewarta /Editor Red : Liesna Ega.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan