Tumpang Tindih Pemasangan Baliho, karena Tak Koordinasi, Ketua DPW Fast Respon Jabar Angkat Bicara

  • Whatsapp

infoindonesiainews.com | JUM’AT, 18 AGUSTUS 2023.

KUNSpanduk berpotokan Prabowo Subianto ditimpa alat peraga kampanye (APK) oleh salah satu oknum milik calon DPRD Kabupaten Kuningan dari Partai PDI Perjuangan,

Sementara Menurut Ketua DPW Fast Respon Jawa Barat, D. Hardening mengatakan, bahwa dengan kejadian dari parpol PDI Pejuangan yang melipat poto Pak Prabowo Subianto, menurut saya itu salah besar yang akan terjadi konflik di lapangan sesama parpol politik, dengan adanya kejadian ini saya sangat menyayangkan sekali, dan saya mengutuk keras dengan kejadian seperti itu saya selaku Ketua DPW Fast Respon Jabar sebagai kontrol sosial, pemantau supaya Pemilu di 2024 ini berjalan lancar, aman, dan tertib.

D. Hardening keluhkan pengawasan dari Bawaslu Kabupaten Kuningan. Ia mendesak Panwas Kecamatan dan Bawaslu Kabupaten Kuningan bersikap tegas dengan adanya kejadian seperti ini, dan jangan sampai tebang pilih dalam pengawasan, dan harus segera menyikapi atas kejadian ini. Ungkapnya kepada Journalgamas.Com. Selasa (15/8/2023)

Pihaknya mempertnyakan kenapa ada APK dibiarkan tumpang tindih seperti itu. “Kenapa harus terjadi seperti itu, entah dari pihak timnya atau kurangnya sosialisasi. Sehingga memasang dengan seenaknya tanpa memahami aturan,” sesalnya.

Ketua DPC Gerindra Kuningan H. Dede Ismail menyampaikan via sambungan celulernya, agar mendidik masyarakat supaya menyambut pemilu itu dengan suasana yang senang damai dan jangan sampai terjadi gesekan antar parpol maupun calon legislatif,

Dede Ismail menghimbau harus saling menghargai dan menghormati tidak saling menyingkirkan poto baliho apapun baik itu Capres atau legilatif para caleg maupun calon DPD lain agar tidak melakukan hal serupa ke depannya , dengan melakukan tumpang tindih spanduk atau baliho milik orang lain. “(Sosialisasi harus jelas,) agar para caleg memahami cara pemasangan APK,” katanya.

Apalagi besok ada acara Deklarasi Damai yang di gelar di KPU, untuk itu tidak usah tumpang tindih. Ketika tempat itu penuh untuk memasang APK, pindah ke tempat yang lainnya. Sebab ada etika-etika cara pemasangan, dan berikan sosialisasi kepada tim tentang pemasangan APK yang benar, tanpa harus melakukan tumpang tindih dan juga merusak,” pungkas Dede Ismail.

NARASUMBER PEWARTA : D’HAR. EDITOR RED : LIESNAEGA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan